Depok, "Kota Prasejarah" yang Terlupakan


 LINTASWAKTU33

🏺 Depok, Jejak Prasejarah yang Nyaris Terlupakan

Meski dikenal sebagai kota satelit modern di selatan Jakarta, wilayah Depok ternyata menyimpan jejak kehidupan manusia sejak masa prasejarah. Temuan arkeologis di kawasan ini mulai banyak ditemukan setelah masa kemerdekaan, seiring berkembangnya kawasan hunian dan kampus Universitas Indonesia di era 1970-an.

Dari Perkebunan Kolonial ke Jejak Arkeologis

Sejarah Depok modern tak bisa dilepaskan dari sosok Cornelis Chastelein (1657–1714), tokoh Belanda yang membebaskan dan menempatkan para mantan budaknya di lahan luas sekitar Depok Lama sejak akhir abad ke-17. Namun jauh sebelum masa kolonial, area yang kini menjadi Depok sudah dihuni masyarakat prasejarah.

Laporan arkeologi pertama mengenai kawasan ini tercatat sejak awal abad ke-20, ketika pemerintah Hindia Belanda menemukan alat batu dan altar sederhana di wilayah Depok Lama dan Cilodong. Koleksi tersebut kini tersimpan di Museum Nasional.

Ekskavasi Pasca-Kemerdekaan

Penelitian besar berikutnya dilakukan setelah 1960-an oleh Lembaga Purbakala dan Penelitian Nasional (LPPN). Ekskavasi di daerah Kelapa Dua, Cimanggis (1971) menghasilkan temuan penting seperti beliung persegi, gelang batu, manik-manik, serta pecahan gerabah.

Para ahli menyimpulkan bahwa situs ini merupakan pusat perbengkelan alat batu pada masa bercocok tanam, ribuan tahun sebelum Masehi. Temuan serupa juga ditemukan di Pondok Cina, Bukit Sangkuriang, dan Bukit Kucong, yang menandakan wilayah Depok telah dihuni sejak masa prasejarah hingga periode awal kolonial.

Selain artefak batu, para peneliti juga menemukan keramik Tiongkok dari Dinasti Song hingga Qing, yang menjadi bukti adanya aktivitas masyarakat lintas zaman di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.

Jejak “Peradaban Ciliwung”

Peneliti Wanny Rahardjo pernah menyebut masyarakat di sekitar Depok sebagai bagian dari Peradaban Ciliwung. Komunitas ini diduga menjalin hubungan ekonomi dan sosial dengan masyarakat di sepanjang sungai yang kini membelah Jakarta, mulai dari Tanjung Barat hingga Kramat Jati.

Depok mungkin menjadi salah satu wilayah penting dalam rantai produksi alat batu dan pertanian masa prasejarah. Batu-batu dari wilayah ini diyakini ditukar dengan hasil logam dari daerah hilir seperti Pejaten dan Condet.

Penutup

Dari temuan-temuan itu, Depok ternyata bukan sekadar kota baru hasil pembangunan era Orde Baru, tetapi juga salah satu wilayah tua di Jawa Barat yang mencatat perjalanan panjang manusia dari masa prasejarah hingga kini. Jejak tersebut layak dijaga agar sejarah Depok tak sekadar dikenal lewat Margonda Raya, tapi juga lewat peradaban kunonya.



Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama