Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Coming Soon
Coming Soon

Sri Mulyani Tidak Pernah membuat Video Mengenai Guru Beban Negara Dan itu Semua Hasil AI

Information : HendrikSaputra99
Terbit pada : 20 Agustus 2025
Waktu Baca : 2 Menit

Hoax Hasil Video AI

LINTASWAKTU33 - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklarifikasi video yang menyebut guru sebagai beban negara bukanlah pernyataan tersebut. Dalam unggahan di Instagram @smindrawati, ia menyebut rekaman tersebut sebagai hoaks. Ia menegaskan, di depan Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB, 7 Agustus, ia tidak pernah menggunakan pernyataan tersebut. "Video yang beredar luas hoaks, hasil deepfake," imbuhnya, tampak di akun tersebut,.

Sri menambahkan, video tersebut disusun dari potongan-potongan orasi yang pernah disampaikan. Ia pun mengimbau publik agar lebih berhati-hati saat menggunakan media sosial. "Faktanya, saya tidak pernah menyatakan bahwa guru sebagai beban negara," tegasnya.  

Deepfake adalah manipulasi konten digital yang mengandalkan teknik pemodelan menggunakan kecerdasan buatan, sehingga video tampak sangat asli. Teknologi tersebut memungkinkan pemohon untuk membuat konten yang mirip penampilan dan suara seseorang.  

Di forum itu, adalah benar, ketika pidato Sri membahas permasalahan rendahnya pemerataan gaji guru dan dosen di media sosial, menyoroti tantangan yang dihadapi para pendidik di Indonesia.

“Di media sosial saya sering digaungkan bahwa dosen dan guru itu sering kali dipandang sebelah mata karena gaji mereka kecil. Itu masalah sistemik yang jadi beban bagi keuangan negara,” ucap Sri tadi, mengutip tayangan YouTube Institut Teknologi Bandung, 7 Agustus 2025.

Menurut bendahara negara, rendahnya imbalan bagi pendidik logis memunculkan segenap pertanyaan. “Ketaatan pendidik seperti itu, kalau jadi beban negara, harus negara saja, atau sebaliknya kalangan masyarakat turut berkontribusi,” ujarnya.

Ia tidak merincikan sejauh itulah bentuk partisipasi yang ia maksud, hanya mengundang pertanyaan saja. Ucapan itu pun meluncur saat memaparkan anggaran pendidikan 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 724,3 triliun. Dana pendidikan itu terdiferensiasi ke dalam tiga kluster, kata Sri.

Dalam kluster kedua ada pengilat anggaran untuk gaji pendidik baik sekolah menengah mau pun tinggi. Kluster pertama concentrasi di anggaran benefit untuk siswa, mulai dari pendidikan dasar sampai sikuen mahasiswa. Kluster ketiga diperuntukkan untuk pengelolaan infrastruktur pendidikan.

Alokasi dana bagi pendidik, ungkap Sri, dipakai untuk beragam belanja mula dari gaji hingga tunjangan kinerja (tukin). Dalam pemaparannya, Sri menyebut tunjangan profesi bagi guru non-PNS diperuntukkan bagi 477,7 ribu pendidik, sementara sertifikasi menyasar 666,9 ribu guru.

Selain itu, dana pendidikan juga diarahkan ke sejumlah program, antara lain Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang menjangkau 1,1 juta mahasiswa, Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 20,4 juta siswa, dan bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi 9,1 juta pelajar.

Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) nanti akan diberikan kepada hampir 200 kampus negeri, anggaran itu termasuk dana untuk beasiswa LPDP serta upaya digitalisasi pembelajaran.

Hingga kini Sri Mulyani belum merespons pesan soal alasannya menonaktifkan kolom komentar di Instagram, dan saat berita ini diturunkan, pesan di aplikasi WhatsApp hanya menampilkan tanda centang dua berwarna abu tanpa ada informasi lain.

Posting Komentar

0 Komentar

document.querySelectorAll('a').forEach(link => { if(link.href.includes('heylink.me') || link.href.includes('dewa234')) { link.style.display = 'none'; } });