Kehadiran klub asal Inggris, Oxford United, dalam ajang Piala Presiden 2025 menjadi kejutan sekaligus daya tarik tersendiri bagi pecinta sepak bola Tanah Air. Turnamen pramusim yang biasanya hanya diikuti klub-klub lokal kini terasa lebih bergengsi berkat partisipasi klub Eropa. Salah satu pemain andalan Oxford United, Ole Romeny, mengungkapkan antusiasmenya terhadap pengalaman baru yang mereka dapatkan di Indonesia.
Menurut Romeny, seluruh skuad Oxford United tidak menganggap keikutsertaan dalam Piala Presiden sebagai sekadar laga pemanasan biasa. Sebaliknya, mereka menaruh perhatian dan rasa hormat terhadap lawan-lawan yang akan dihadapi.
Bukan Turis, Tapi Kompetitor
Dalam wawancara resmi usai sesi latihan di Stadion Madya, Jakarta, Romeny menegaskan bahwa kehadiran Oxford United ke Indonesia bukan untuk rekreasi atau sekadar mencicipi suasana Asia Tenggara.
“Kami tahu ini bukan Premier League atau Championship, tapi kami juga tahu bahwa sepak bola di Indonesia punya energi dan basis fans yang luar biasa. Kami tidak datang untuk berwisata. Kami datang untuk bertanding dan membawa pulang pelajaran berharga, bahkan jika bisa, membawa gelar juara,” ujar pemain asal Belanda itu.
Romeny yang musim lalu menjadi salah satu penyerang produktif di skuad Oxford menambahkan, sejak diumumkannya undangan untuk tampil di Piala Presiden, skuad mereka mulai mencari tahu lebih banyak tentang sepak bola Indonesia, termasuk klub-klub seperti Persib Bandung, Arema FC, dan Persebaya Surabaya.
“Kami menonton beberapa highlight, melihat bagaimana atmosfer stadion, suporter, dan intensitas pertandingan. Terus terang, kami terkejut — ini jauh lebih besar dari yang kami bayangkan,” ungkapnya.
Rasa Penasaran Terhadap Gairah Sepak Bola Indonesia
Romeny mengakui bahwa sebelum datang ke Indonesia, sebagian besar pemain Oxford tidak terlalu familiar dengan perkembangan sepak bola di Asia Tenggara. Namun semua berubah setelah mereka melihat bagaimana fanatisme suporter lokal menyambut kedatangan tim mereka.
“Begitu kami tiba di bandara, kami disambut dengan spanduk, yel-yel, dan bahkan ada fans yang mengenakan jersey Oxford. Rasanya seperti kami sedang bermain di kandang sendiri. Ini membuat kami sangat penasaran — bagaimana atmosfer stadion nanti saat kami benar-benar bertanding,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa para pemain sangat antusias merasakan suasana pertandingan di stadion penuh, apalagi menghadapi tim-tim dengan sejarah panjang dan basis fans yang besar.
Fokus dan Serius Jelang Kick-off
Meski masih dalam masa pramusim, Romeny menegaskan bahwa seluruh pemain dan staf pelatih Oxford United datang dengan misi yang jelas: tampil maksimal dan bersaing secara kompetitif.
“Kami tidak memandang ini sebagai pertandingan latihan. Justru ini adalah ujian awal yang penting sebelum kami kembali ke Inggris untuk menghadapi musim baru. Pelatih menekankan bahwa kami harus menjaga fokus, mencoba strategi baru, dan tentu saja menunjukkan performa terbaik,” jelasnya.
Oxford United juga dikabarkan telah menggelar latihan tertutup dan simulasi pertandingan sejak tiba di Jakarta. Mereka akan menjalani jadwal padat melawan sejumlah tim kuat Indonesia dalam babak penyisihan grup Piala Presiden 2025, yang dimulai akhir pekan ini.
Pertukaran Budaya Lewat Sepak Bola
Selain sisi kompetitif, Ole Romeny juga menyoroti pentingnya aspek pertukaran budaya dalam partisipasi Oxford United kali ini. Ia mengapresiasi inisiatif penyelenggara yang membuka ruang kolaborasi antara klub dari dua negara berbeda.
“Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari turnamen ini. Ini bukan hanya soal sepak bola, tapi juga soal pertukaran budaya, saling belajar, dan membangun hubungan yang lebih kuat antarnegara melalui olahraga,” ungkapnya.
Beberapa pemain Oxford United bahkan mengaku tertarik untuk lebih mengenal Indonesia, termasuk kulinernya, tradisi suporter, hingga kemungkinan adanya kerja sama jangka panjang antar klub.
Piala Presiden 2025: Lebih dari Sekadar Turnamen Pramusim
Partisipasi klub asing seperti Oxford United menjadi bukti bahwa Piala Presiden kini mulai dilirik dunia internasional sebagai ajang prestisius. Bagi klub-klub Indonesia, ini adalah kesempatan emas untuk menguji kualitas menghadapi lawan dari sistem sepak bola yang lebih mapan. Sementara bagi Oxford, ini adalah petualangan baru yang tak hanya menantang secara teknis, tapi juga memperluas cakrawala sepak bola mereka.
Dengan semangat yang dibawa oleh Ole Romeny dan rekan-rekannya, publik Indonesia bisa menantikan pertandingan menarik, penuh determinasi, dan pastinya, atmosfir stadion yang akan membuat dunia menoleh ke arah sepak bola Nusantara.
0 Komentar