Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Coming Soon
Coming Soon
Coming Soon

Para Kemenlu WNI Mencari Cara Tepat Untuk Redakan Eskalasi Perang Thailand-Kamboja

Information : HendrikSaputra99
Terbit pada : 28 Juli 2025
Waktu Baca : 2 Menit

LINTASWAKTU33 - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Roy Soemirat telah merespons panggilan untuk meminta Indonesia ikut berperan menghentikan konflik antara Thailand dan Kamboja. Indonesia saat ini sedang berusaha mencari jalan diplomasi yang paling tepat.

Roy menjelaskan, "Saat ini Indonesia sedang mencari cara yang tepat, baik melalui hubungan bilateral maupun lembaga ASEAN, untuk menurunkan dan menyelesaikan meningkatnya ketegangan di perbatasan Kamboja-Thailand," katanya dalam sebuah pesan tertulis dikirimkan ke Tempo hari Minggu, 27 Juli 2025.

Menurut Roy, Menteri Luar Negeri RI Sugiono telah menghubungi Malaysia, yang kini menjabat sebagai Ketua ASEAN, untuk membahas langkah-langkah yang bisa diambil bersama. Tujuannya adalah agar ASEAN bisa membantu Thailand dan Kamboja menyelesaikan masalah ini dengan damai.

Roy mengingatkan, "Pada 2011, saat terjadi konflik yang sama antara kedua negara, Indonesia sebagai Ketua ASEAN saat itu langsung menghubungi semua pihak atas nama organisasi tersebut. Saat ini, kami juga sudah menyatakan kesiapan untuk membantu Malaysia, mengingat banyak pengalaman kita dari tahun 2011 lalu untuk menurunkan ketegangan antara kedua negara pada waktu itu."

Konflik antara Thailand dan Kamboja dimulai pada hari Kamis, 24 Juli 2025. Pada hari ketiga, segalanya menjadi lebih buruk, dan sayangnya, lebih banyak orang terluka. Jadi, seperti, 32 orang tidak berhasil di kedua sisi cerita.

Jadi, Kementerian Pertahanan Kamboja, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera, mengatakan bahwa total dua belas orang, termasuk tujuh warga sipil dan lima tentara, kehilangan nyawa mereka. Satu orang meninggal pertama dari serangan roket Thailand di pagoda di mana mereka bersembunyi di sisi lain, pemerintah Thailand menghitung 13 warga sipil, termasuk anak -anak, dan enam tentara sebagai orang yang terluka. Setidaknya 59 orang terluka, termasuk 29 tentara dan 30 orang setempat, karena serangan Kamboja.

Jadi, seperti, lebih dari 138 ribu Thailand harus meninggalkan rumah mereka di dekat perbatasan, dan pemerintah mendirikan lebih dari 300 tempat untuk membantu mereka. Sementara itu, orang -orang yang bertanggung jawab di Kamboja mengatakan bahwa lebih dari 20 ribu orang dari provinsi Preah Verhear berkemas dan meninggalkan rumah mereka untuk menghindari perkelahian. Pemerintah Thailand menyatakan darurat bela diri di delapan daerah perbatasan sejak Jumat lalu.

Sukamta, bos besar dari Partai Keadilan yang makmur, menganggap bahwa konflik Thailand-Kamboja dapat dengan serius mengacaukan perdamaian di lingkungan ASEAN. Sukamta menganggap bahwa Indonesia tidak akan terkena konflik Thailand dan Kamboja. Tapi, pria pertahanan ini menyebutkan bahwa pertarungan yang lebih besar dapat membuat segalanya berisiko, terutama dengan pengungsi atau senjata yang diperdagangkan melalui tanah negara lain.

Oleh karena itu, Sukamta berharap bahwa pemerintah Indonesia proaktif untuk mendorong proses perdamaian antara Thailand dan Kamboja, baik melalui hubungan diplomatik dengan kedua negara atau melalui ASEAN. "Hubungan yang baik antara Indonesia dan kedua negara dapat digunakan untuk menjembatani proses perdamaian," kata melalui pernyataan tertulis untuk Tempo pada hari Sabtu, 26 Juli 2025.

Posting Komentar

0 Komentar

document.querySelectorAll('a').forEach(link => { if(link.href.includes('heylink.me') || link.href.includes('dewa234')) { link.style.display = 'none'; } });