Apa penyebab IHSG mencetak rekor tertinggi pada 25 November 2025?

Penguatan IHSG didorong oleh rebalancing indeks MSCI yang berlaku efektif pada 25 November 2025.

Bagaimana performa saham unggulan pada perdagangan hari itu?

Saham unggulan yang menguat antara lain DOOH, BMHS, DGNS, BOGA, dan INET, sementara yang melemah adalah PURI, KOKA, NAYZ, MEJA, dan PGJO.

Bagaimana prospek RPP Demutualisasi BEI?

RPP Demutualisasi akan mengubah struktur kepemilikan BEI menjadi perseroan terbuka, meningkatkan tata kelola dan likuiditas perdagangan.

IHSG Cetak Rekor All Time High - LINTASWAKTU33

IHSG Cetak Rekor All Time High Didukung Rebalancing MSCI

Terbit: 25 November 2025 | Waktu Baca: 2 menit | Penulis: @johan

Pergerakan IHSG dan LQ45

LINTASWAKTU33-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High (ATH), ditopang oleh pengocokan ulang (rebalancing) indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).

IHSG ditutup menguat 155,90 poin atau 1,85% ke posisi 8.570,25. Sementara indeks LQ45 naik 17,67 poin atau 2,09% ke posisi 863,35.

“Penguatan IHSG ini ditopang oleh rebalancing MSCI November 2025 yang berlaku efektif pada 25 November 2025,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta.

Transformasi Bursa Efek Indonesia

Pemerintah bersama otoritas pasar modal tengah menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Demutualisasi Bursa Efek, yang menjadi mandat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

RPP ini akan mengubah BEI dari bursa milik anggota menjadi perseroan dengan kepemilikan lebih luas, memisahkan status keanggotaan dan kepemilikan saham. Transformasi ini diharapkan memperkuat tata kelola dan meningkatkan likuiditas perdagangan.

Data Ekonomi Global

Pelaku pasar menantikan rilis data ekonomi AS yang tertunda akibat government shutdown. Producer Price Index (PPI) September 2025 diperkirakan 0,5%, sementara retail sales diproyeksikan melambat menjadi 0,3% month to month.

Performa Saham dan Sektor

IHSG tetap berada di zona positif sepanjang sesi perdagangan. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas sektor menguat, dipimpin sektor barang konsumen non primer (2,73%), sektor industri (2,52%), dan sektor properti (2,50%).

Saham yang menguat terbesar: DOOH, BMHS, DGNS, BOGA, INET.
Saham yang melemah terbesar: PURI, KOKA, NAYZ, MEJA, PGJO.

Frekuensi perdagangan: 2.551.884 kali transaksi, dengan volume 51,65 miliar lembar saham senilai Rp45,65 triliun. Sebanyak 343 saham naik, 297 turun, dan 172 tidak bergerak.

Pergerakan Bursa Saham Regional Asia

Indeks Nikkei melemah 1.198,06 poin atau 2,40% ke 48.625,88, Hang Seng menguat 496,48 poin atau 1,97% ke 25.716,57, Shanghai menguat 1,87 poin atau 0,05% ke 3.836,77, dan Strait Times naik 27,49 poin atau 0,62% ke 4.496,07.