Tolak Beri Uang Pungli, Pengemudi Avanza Dianiaya Brutal di Lae Pondom, Istri yang Melerai Turut Jadi Korban


LINTASWAKTU33 - Aksi premanisme berkedok pungutan liar (pungli) di kawasan wisata Lae Pondom, Kabupaten Dairi, kembali memakan korban. Sepasang suami istri, Muhammad Gazaly dan istrinya, menjadi korban penganiayaan brutal oleh dua orang pria setelah menolak memberikan uang. Peristiwa yang terjadi pada Kamis (16/10/2025) sore ini terekam dalam video amatir milik korban.

Insiden kekerasan ini terjadi sekitar pukul 16.10 WIB, saat pasangan tersebut dalam perjalanan pulang dari Tanjung Beringin menuju Medan mengendarai mobil Toyota Avanza putih bernomor polisi BK 1560 ER.

Menurut keterangan istri korban, saat melintasi titik yang dikenal rawan pungli di dekat area longsor, mereka memutuskan untuk tidak memberikan uang kepada para pelaku. Keputusan itu langsung memicu amarah salah satu pelaku yang meneriakkan makian.

Merasa tidak terima, Muhammad Gazaly menghentikan mobilnya untuk

menanyakan maksud makian tersebut. Namun, niat baiknya justru dibalas dengan agresi.

"Suami saya berhenti dan keluar dari mobil untuk menanyakan baik-baik. Tapi pelaku langsung mendorong suami saya sambil menantang," tutur sang istri melalui pesan singkat.

Melihat situasi memanas, ia berusaha melerai dengan memeluk suaminya. Namun, momen tersebut justru dimanfaatkan oleh kedua pelaku untuk mengeroyok Gazaly secara membabi buta hingga berlumuran darah.

Tidak berhenti di situ, sang istri yang mencoba melindungi suaminya juga menjadi sasaran kekerasan.

"Saya ditarik dengan paksa sampai jatuh dan tangan saya terkilir. Ponsel yang saya gunakan untuk merekam kejadian juga dirampas dan dilempar oleh pelaku," jelasnya.

Beruntung, ponsel korban tidak rusak parah dan rekaman video berhasil diamankan sebagai barang bukti kunci. Akibat pengeroyokan tersebut, Muhammad Gazaly menderita sejumlah luka di tubuhnya, sementara istrinya mengalami cedera pada pergelangan tangan.

Kini, dengan berbekal bukti video,

pasangan suami istri ini berharap pihak kepolisian, khususnya Polres Dairi, dapat segera menindaklanjuti laporan mereka. Mereka menuntut agar para pelaku ditangkap dan praktik premanisme yang telah lama meresahkan warga serta wisatawan di jalur Lae Pondom dapat diberantas tuntas.

(Suleman Sinulingga)

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama