LINTASWAKTU33 - Menu makan bergizi gratis (MBG) dianggap dapat memenuhi gizi seimbang bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah luar biasa (SLB) Patriot, Tasikmalaya, Jawa Barat. Diketahui, beberapa hari ini heboh kasus dugaan keracunan menu MBG di Jawa Barat hingga viral di media sosial.
Kepala SLB Pendidikan Patriot, Eulis Siti Hasanah mengatakan MBG sangat membantu pemenuhan gizi anak-anak berkebutuhan khusus. Diketahui SLB Patriot memiliki anak didik seluruh jenjang mulai dari SD hingga SMA.
“Alhamdulillah dengan adanya MBG sangat membantu meningkatkan gizi seimbang. Anak-anak senang dan bahagia. Anak-anak berkebutuhan khusus sangat membutuhkan asupan gizi seimbang untuk pertumbuhan mereka,” kata Eulis, Kamis (2/10/2025).
Dia menegaskan, MBG sangat membantu mengurangi beban keluarga karena hampir semua anak-anak berkebutuhan khusus yang bersekolah dengan didampingi ibunya.
“Ibunya nggak sempat masak di rumah karena mendampingi anak-anaknya bersekolah. Jadi mengurangi beban keluarga,” ucapnya
Eulis melanjutkan, anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah itu terdiri dari pelajar SD sebanyak 40 siswa, pelajar SMP 28 siswa, dan pelajar SMA sebanyak 45 siswa. Mereka adalah anak berkebutuhan khusus dengan kategori tuna rungu, tuna netra, tuna grahita, tuna daksa, autis, dan downsyndrome.
“Alhamdulillah MBG di sekolah ini yang berjalan sejak bulan Juni (2025) lalu ini aman. Anak-anak senang dan menikmati makanan, katanya enak dan makanan selalu habis,” jelasnya.
Sementara itu, seorang guru bernama Nita mendampingi seorang siswa SD yang sangat aktif. Siswa tersebut bernama Raka (11) yang mengidap autis hyperaktif itu dengan lahap menyantap hidangan MBG yang hari itu menunya terdiri dari nasi putih, ayam dan tahu pepes, sayur capcay wortel dan brokoli.
"Enak makanannya," kata Raka saat menghabiskan makanannya dengan didampingi Nita, guru pendampingnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa idn33 terpercaya kesalahan atau kekurangan yang terjadi dalam program penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya 0,00017 persen di seluruh Indonesia.
Prabowo menyampaikan bahwa sampai hari ini sudah hampir menyentuh angka 30 juta penerima manfaat dari program MBG. Meski begitu, Prabowo menyadari jika masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya.
Kendati masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya, Prabowo berkeyakinan bahwa program MBG ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi rakyat Indonesia, utamanya anak-anak dan ibu hamil.
Terbit : 03 Oktober 2025
Waktu Baca : 3 menit
Penulis : @XzeV