Juventus Terpuruk, Jalani Tren Tanpa Kemenangan Terpanjang Sejak 2009


Juventus Terpuruk, Jalani Tren Tanpa Kemenangan Terpanjang Sejak 2009

Dipublikasikan oleh

LINTASWAKTU33

TurinJuventus sedang berada dalam salah satu fase paling sulit dalam sejarah modern klub. Tim berjuluk La Vecchia Signora itu kini mencatat tujuh pertandingan tanpa kemenangan beruntun di semua kompetisi — sebuah catatan suram yang belum pernah terjadi lagi sejak tahun 2009.

Kekalahan terbaru dari Real Madrid (0–1) di ajang Liga Champions 2025/26 menambah panjang daftar hasil mengecewakan. Meski tampil cukup solid di babak pertama, Juventus kembali gagal memanfaatkan peluang dan axkhirnya harus menyerah lewat gol tunggal Rodrygo di menit-menit akhir laga di Santiago Bernabéu.

Hasil itu membuat tekanan terhadap pelatih Login Mustang303 Igor Tudor semakin besar. Sejak mengambil alih kursi kepelatihan dari Massimiliano Allegri beberapa bulan lalu, Tudor belum mampu membawa Juventus menemukan identitas permainan yang konsisten dan efektif.

Data dan Statistik yang Menggambarkan Krisis

Dalam tujuh laga terakhir, Juventus mencatat:

  • 5 hasil imbang dan 2 kekalahan,
  • 4 gol tercipta namun 9 kali kebobolan,
  • Rata-rata penguasaan bola hanya 44%,
  • xG (expected goals) rata-rata 0.9 per pertandingan, jauh di bawah standar tim papan atas.

Penurunan kualitas terlihat di seluruh lini. Dušan Vlahović dan Loïs Openda sering terisolasi di lini depan, sementara lini tengah kehilangan kreativitas setelah cedera Adrien Rabiot dan Manuel Locatelli. Absennya bek tangguh Bremer karena operasi meniskus membuat lini pertahanan kehilangan figur pemimpin.

Statistik tersebut menunjukkan satu hal: Juventus bukan hanya sedang tidak beruntung, melainkan benar-benar mengalami kemerosotan performa struktural.

Igor Tudor di Bawah Tekanan

Pelatih Igor Tudor kini berada di titik paling genting sejak kembali ke Turin. Meski ia dikenal memiliki pendekatan taktis agresif berbasis pressing tinggi, pemain Juventus tampak belum sepenuhnya memahami sistem tersebut.

Dalam beberapa laga terakhir, transisi mereka kerap berantakan, meninggalkan ruang terbuka di belakang yang mudah dieksploitasi lawan.

“Kami menciptakan peluang, kami bertarung. Tapi kami kehilangan detail kecil yang menentukan hasil. Juventus harus belajar kembali memenangkan pertandingan, bukan hanya bermain bagus.” — Igor Tudor

Namun bagi banyak pengamat di Italia, pernyataan itu tidak cukup. Media seperti La Gazzetta dello Sport menilai bahwa Juventus di bawah Tudor kehilangan “karakter khas Juve” — yakni ketegasan, determinasi, dan killer instinct di saat-saat krusial.

Luka Lama Terulang: Deja Vu 2009

Periode tanpa kemenangan ini mengingatkan banyak orang pada masa kelam 2009. Saat itu, Juventus yang ditangani Ciro Ferrara juga terjerumus ke dalam krisis serupa — gagal menang dalam tujuh laga beruntun sebelum akhirnya Ferrara dipecat.

Kini, situasinya terasa deja vu. Performa buruk di Serie A dan Liga Champions mengancam ambisi klub untuk kembali ke papan atas setelah beberapa tahun dihantam skandal keuangan dan pengurangan poin.

Para suporter di Turin pun mulai kehilangan kesabaran. Tagar #TudorOut mulai ramai di media sosial, mencerminkan frustrasi fans terhadap manajemen yang dinilai tidak tegas mengambil keputusan.

Jadwal Berat Menanti

Krisis ini belum akan mudah berakhir. Dalam dua pekan ke depan, Juventus akan menghadapi lawan-lawan tangguh:

  • Napoli (Serie A)
  • Atalanta (tandang)
  • Sporting CP (Liga Champions)

Tiga pertandingan ini bisa menjadi penentu nasib Tudor. Jika tren negatif terus berlanjut, manajemen mungkin tidak punya pilihan selain mengambil langkah drastis.

Baca Juga: Analisis Sepak Bola Eropa dan Tren Juventus

Untuk pembahasan lebih dalam tentang perkembangan Juventus dan klub Eropa lainnya, kunjungi Dapatkan link Mustang303 hari ini yang rutin mengulas performa tim dan statistik pemain dengan analisis mendalam.

Selain itu, kamu juga bisa menemukan update eksklusif tentang Liga Champions dan Serie A di Mustang303 agar tidak tertinggal berita terkini seputar sepak bola dunia.

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama