LINTASWAKTU33 Rumah produksi Imajinari kembali menghadirkan karya terbaru berjudul Agak Laen: Menyala Pantiku! . Film ini kembali digarap oleh Muhadkly Acho sebagai sutradara, dengan Ernest Prakasa dan Dipa Andika di kursi produser. Empat komika utama— Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga —masih menjadi pemeran utama.
Setelah kesuksesan film besar pertama yang menembus lebih dari 9 juta penonton dan membawa pulang Piala Antemas FFI 2024 , Imajinari kini mencoba menghadirkan pengalaman baru bagi penggemar. Film Agak Laen: Menyala Pantiku! tidak berfungsi sebagai sekuel atau prekuel, melainkan kisah mandiri yang menghadirkan aksi komedi segar. Kali ini, keempat tokoh utama akan berperan sebagai detektif yang terlibat dalam penyelidikan misteri di sebuah panti jompo.
Tak hanya menampilkan kuartet Agak Laen, film ini juga akan diramaikan oleh deretan komika seperti Gita Bhebhita, Boah Sartika, dan Priska Baru Segu , serta komedian senior Jarwo Kwat dan Chew Kin Wah . Sejumlah aktor ternama pun ikut bergabung, antara lain Tissa Biani, Ayushita, Jajang C. Noer, Egi Fedly, Tika Panggabean, Ariyo Wahab , dan Surya Saputra .
Produser Ernest Prakasa menyebut film ini sebagai bentuk eksplorasi Imajinari dalam menghadirkan komedi dengan skala yang lebih besar. “Komedi di film ini bukan hanya datang dari empat tokoh utama, tapi juga dari seluruh pemain yang berkontribusi memberikan hiburan yang tulus dan maksimal,” ujarnya.
Film Agak Laen: Menyala Pantiku! dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 27 November 2025 .
Ernest Prakasa Akui Produksi “Agak Laen: Menyala Celanaku!” Dihantui Ekspektasi Tinggi
Produser Ernest Prakasa mengungkapkan bahwa proses pembuatan film Agak Laen: Menyala Pantiku! membawa tantangan tersendiri dibandingkan film pertamanya. Meski sebagian besar tim produksi dan kru masih sama, kali ini tanggung jawab yang dirasakan lebih besar karena kesuksesan besar film sebelumnya.
“Kalau film pertama itu benar-benar dikerjakan dengan santai dan penuh kesenangan, sementara sekarang bebannya terasa lebih berat. Ada ekspektasi dari penonton yang tentu harus kami jawab dengan hasil terbaik,” ujar Ernest dalam konferensi pers pada Rabu (8/10/2025) .
Ia menjelaskan bahwa tantangan terbesar dalam produksi film ini justru terletak pada tahap awal, yakni menentukan arah dan konsep cerita. “Yang paling sulit sebenarnya adalah memilih jalur cerita—kami ingin tahu akan dibawa ke mana film ini agar tetap segar tapi tetap punya semangat Agak Laen,” ungkapnya.
Namun, setelah tema utama ditetapkan, Ernest menuturkan seluruh proses penulisan naskah hingga syuting berjalan lebih lancar dan terarah.
Bukan Sekuel atau Prekuel, “Agak Laen: Menyala Pantiku!” Menggunakan Konsep Cerita Baru
Produser Ernest Prakasa menjelaskan bahwa film Agak Laen: Menyala Pantiku! tidak dibuat sebagai kelanjutan atau pendahulu dari film Agak Laen sebelumnya. Sejak awal, tim produksi memang berkomitmen untuk menghadirkan konsep baru yang berdiri sendiri, meski tetap menampilkan kuartet komedian yang sama.
Menurut Ernest, ide tersebut sudah dirancang sejak proyek film pertama dimulai. Ia mengatakan, pendekatan ini terinspirasi dari gaya legendaris grup lawak Warkop DKI , yang mampu menampilkan karakter berbeda di setiap film tanpa harus terikat pada kesinambungan cerita.
"Empat komedian ini (Agak Laen) bisa memerankan karakter baru di dunia yang sama sekali berbeda tanpa harus memikirkan hubungan antarfilm. Namanya tetap sama, tapi alur, karakter, dan semestanya kami ubah total," jelas Ernest.
Pendekatan ini, lanjut Ernest, memungkinkan tim kreatif untuk lebih bebas mengeksplorasi ide dan humor tanpa batasan naratif dari film sebelumnya.
Arena Bermain Antimainstream di Panti Jompo
Pemilihan panti jompo sebagai latar utama film Agak Laen: Menyala Pantiku! bukan keputusan yang dibuat secara kebetulan. Sutradara Muhadkly Acho menilai, lokasi tersebut justru menawarkan suasana yang segar dan berbeda dari kebanyakan film aksi komedi.
Menurutnya, panti jompo biasanya diasosiasikan dengan tempat yang tenang dan sendu, bukan lokasi penuh kejar-kejaran atau aksi kocak seperti dalam film ini. Justru di situlah letak keunikan yang ingin dihadirkan.
“Kalau dalam film biasanya pencahayaan buronan terjadi di tempat gelap atau berbahaya, kali ini kami ingin memutar balik ekspektasi itu. Panti jompo kami ubah jadi arena permainan yang hidup, penuh warna, dan pastinya lucu,” ujar sutradara yang akrab disapa Bang Acho .
Pendekatan tersebut menjadi salah satu daya tarik Agak Laen: Menyala Pantiku! , karena menyajikan kombinasi yang tidak biasa antara aksi, humor, dan suasana yang hangat namun tetap penuh kejutan.