Berita lainnya: LINTASWAKTU33.
Perjalanan Singkat dan Pengakuan Alex Pastoor
Alex Pastoor membuka suara soal pengalaman singkatnya sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia. Dalam sebuah wawancara dengan media Belanda, Pastoor mengakui bahwa menempatkan target lolos ke Piala Dunia 2026 untuk Indonesia adalah hal yang sangat menantang dan, menurutnya, tidak realistis dalam jangka waktu pendek.
Keputusan PSSI untuk berpisah dengan head coach Patrick Kluivert beserta stafnya diumumkan pada Kamis, 16 Oktober 2025 melalui mekanisme mutual termination. Evaluasi internal dan arah strategis pembinaan menjadi alasan utama pemutusan kerja sama tersebut. Kontrak tim kepelatihan yang awalnya dibuat pada Januari 2025 untuk durasi dua tahun pun berakhir lebih cepat dari rencana.
Siapa Alex Pastoor?
Pastoor adalah pelatih berkebangsaan Belanda yang telah berkecimpung lama di sepak bola Eropa, menukangi beberapa klub di liga Belanda. Ia dianggap berpengalaman dalam meracik taktik dan pengembangan pemain, namun adaptasi ke konteks sepak bola Indonesia menyisakan berbagai kendala dalam waktu singkat.
Analisis: Mengapa Lolos Piala Dunia Terasa Sulit
Dalam wawancara dengan media Rondo, Pastoor mengulas tiga poin utama yang menjadi kesepakatan awal tim kepelatihan. Pertama, tentu impian lolos ke Piala Dunia akan menjadi pencapaian luar biasa. Namun, sebagai tim dengan peringkat FIFA di posisi ke-119 pada saat itu, langkah tersebut tidak mudah digapai.
Kedua, fokus awal adalah memperkuat skuad U-23 dan U-20 melalui rekrutmen pemain lokal potensial — tugas yang dipercayakan kepada nama-nama seperti Gerald Vanenburg dan Frank van Kempen. Ketiga, pembangunan pemain kompetitif dilakukan dalam kerangka waktu panjang di negara dengan populasi besar seperti Indonesia.
"Sebagai tim peringkat ke-119, itu bukan suatu hal yang mudah atau logis," — Alex Pastoor.
Sayangnya, proyek pembinaan jangka panjang tersebut belum sempat berjalan sesuai rencana ketika semua staf kunci akhirnya diberhentikan.
Tantangan Lawan: Arab Saudi dan Irak
Hasil-hasil di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 menunjukkan bahwa Indonesia harus bersaing melawan negara-negara dengan kualitas lebih matang. Kekalahan 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak menutup jalan Indonesia untuk lolos lebih jauh.
Pastoor menyatakan bahwa baik secara taktik maupun komunikasi, tim kepelatihan sudah menjelaskan ekspektasi kepada pemain, namun itu belum cukup untuk menandingi negara dengan pengalaman dan level kompetisi yang lebih tinggi.
Bandingan Era Shin Tae-yong
Pada era Shin Tae-yong, Indonesia sempat menunjukkan hasil mengejutkan di ronde ketiga, termasuk menahan imbang Arab Saudi 1-1 (tandang) dan menang 2-0 (kandang). Transisi kepelatihan dan perbedaan strategi menjadi faktor yang membuat konsistensi sulit dipertahankan.
Respons Publik dan Tekanan Ekspektasi
Pastoor mengakui ia sangat terkesan dengan gairah dan antusiasme suporter Indonesia. Namun, dukungan besar tersebut datang bersama beban ekspektasi tinggi. Ketika hasil tidak sesuai, sentimen publik yang kuat dapat mempercepat keputusan federasi.
"Saya sudah terlalu lama berkecimpung di dunia sepakbola untuk terkejut dengan hal seperti ini," ungkap Pastoor mengenai pemecatannya. Ia memandang bahwa pergantian adalah bagian normal dari sepak bola profesional, terutama ketika federasi ingin mengubah arah strategis.
Pelajaran dan Harapan untuk Pembinaan
Kegagalan sementara dalam kompetisi seharusnya dijadikan bahan evaluasi. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang melimpah, tetapi yang dibutuhkan adalah sistem pembinaan yang terstruktur, pelatih berkelanjutan, dan kompetisi usia muda yang berkualitas.
Pastoor menegaskan bahwa potensi besar Indonesia tidak akan otomatis berubah menjadi prestasi internasional tanpa konsistensi program dan pembenahan akademi di semua level.
Dampak Keputusan PSSI dan Langkah Berikutnya
Berakhirnya kerja sama dengan Kluivert dan timnya memunculkan banyak spekulasi. Beberapa pihak menilai ini langkah untuk mencari pelatih yang lebih adaptif dengan kultur lokal, sementara yang lain melihatnya sebagai kemunduran dari rencana jangka panjang yang pernah dirancang.
Untuk mengikuti perkembangan kebijakan PSSI terkait struktur pelatih dan program pembinaan, pembaca bisa menyimak berita-berita terkait di