LINTASWAKTU33, Jepang kini tak hanya menawarkan kuliner, anime, atau pemandangan indah. Turis asing mulai kepincut “wisata hantu”—menyusuri lokasi-lokasi yang dipercaya dihuni roh penasaran.
Fenomena ini lahir dari kepercayaan Shinto bahwa roh orang yang meninggal tragis akan tetap tinggal di tempat kejadian. Dari era Edo hingga modern, kisah seram bergeser dari kuil, rel kereta, hingga gedung-gedung kota besar. -idn33 link alternatif
Kini, tur hantu resmi bisa ditemui di Tokyo dan Osaka, lengkap dengan pemandu yang bercerita tragedi masa lalu. Beberapa spot paling populer adalah:
- Hutan Aokigahara di kaki Gunung Fuji, dikenal sebagai “Hutan Bunuh Diri”.
- Hutan Memorial Iwate, lokasi kecelakaan pesawat All Nippon Airways.
Tren ini bahkan merembet ke dunia properti. Rumah atau apartemen yang pernah jadi lokasi kematian dikenal sebagai Wake-Ari Bukken (properti bermasalah). Karena stigma, harganya bisa anjlok hingga 80 persen—namun justru diburu pecinta horor untuk sensasi “tinggal di rumah berhantu”.
Dengan dorongan media sosial, wisata hantu jadi bagian dari dark tourism yang semakin populer. Entah untuk mencari adrenalin atau sekadar konten, Jepang kini punya “daya tarik seram” yang tidak kalah dari kuliner sushi maupun indahnya sakura.
Terbit : 18 September 2025
Waktu Baca : 3 menit
Penulis : @Dafodil