LINTASWAKTU33 Kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto di panggung Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi sorotan internasional. Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya perdamaian global serta mendorong terciptanya dialog antarnegara.
Gaya penyampaiannya yang lugas namun tetap menenangkan mendapat sambutan positif dari banyak delegasi. Setelah selesai berbicara di hadapan para kepala negara, kepala pemerintahan, hingga perwakilan hampir seluruh anggota PBB, Prabowo bahkan langsung didekati sejumlah pemimpin dunia yang ingin menyampaikan apresiasi.
Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva terlihat menyalami Presiden Prabowo Subianto usai sesi pidato. Mereka menyampaikan ucapan selamat sekaligus apresiasi atas pesan yang dianggap membawa semangat positif di forum PBB.
Disambut 10 Kali Tepuk Tangan
Dalam siaran langsung yang ditayangkan situs resmi PBB, pidato Prabowo tercatat mendapat sambutan tepuk tangan sebanyak 10 kali. Salah satu momen paling kuat terjadi ketika ia menegaskan kesiapan Indonesia mengirim lebih dari 20 ribu pasukan penjaga perdamaian ke berbagai wilayah konflik, seperti Gaza, Ukraina, Sudan, hingga Libya.
“Jika Dewan Keamanan dan Majelis Umum ini memutuskan, Indonesia siap mengirimkan 20 ribu atau lebih putra-putri kami untuk menjaga perdamaian di Gaza, Ukraina, Sudan, Libya, maupun wilayah lain yang membutuhkan,” ujar Prabowo, disambut tepuk tangan meriah para delegasi.
Prabowo juga menekankan bahwa Indonesia bukan hanya berbicara, tetapi sudah terbukti sebagai salah satu penyumbang terbesar pasukan perdamaian PBB. Ia menambahkan, komitmen itu akan diperkuat dengan dukungan finansial bagi misi besar PBB dalam menjaga stabilitas global.
Diplomasi dengan Tokoh Dunia
Di luar sidang utama, Prabowo melaksanakan pertemuan bilateral dan informal dengan sejumlah tokoh penting dunia. Di antaranya pengusaha dan filantropis Michael Bloomberg, pendiri Microsoft sekaligus pegiat kemanusiaan Bill Gates, serta Sekretaris Jenderal PBB António Guterres.
Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis, mulai dari penguatan kerja sama internasional, pembangunan berkelanjutan, hingga kontribusi Indonesia dalam upaya perdamaian global.
Trump Puji Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB
Presiden Prabowo Subianto menghadiri pertemuan multilateral mengenai isu Timur Tengah atas undangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Agenda ini berlangsung di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan PBB, New York, Selasa, 23 September 2025.
Dalam kesempatan itu, muncul momen menarik yang mencuri perhatian. Saat membuka diskusi, Trump bukan hanya menekankan pentingnya forum tersebut untuk perdamaian di kawasan Timur Tengah, tetapi juga secara khusus memberikan apresiasi kepada Prabowo di hadapan para pemimpin dunia yang hadir.
Trump menyampaikan pujian terbuka terhadap gaya komunikasi Prabowo saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB. Ia menyebut Prabowo berhasil menyampaikan pesan yang kuat dan menggugah perhatian audiens internasional.
“Pidato yang hebat. Anda melakukan pekerjaan luar biasa,” ucap Trump sambil menepuk meja, mencairkan suasana serius forum tersebut.
Pernyataan itu menjadi sorotan karena menunjukkan pengakuan langsung dari pemimpin Amerika Serikat terhadap Presiden Indonesia. Gaya tegas Prabowo dinilai menghadirkan energi berbeda di panggung diplomasi dunia, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu suara penting dalam upaya menjaga perdamaian global.
Apresiasi itu juga dipandang sebagai sinyal kuat bahwa kepemimpinan Prabowo mampu memberi kesan mendalam, meski baru pertama kali hadir dalam forum Sidang Umum PBB.
Cak Imin: Prabowo Satu-Satunya Presiden Setelah Soekarno yang Berhasil Berpidato di PBB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, memberikan apresiasi terhadap pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurutnya, Prabowo menjadi presiden pertama setelah Soekarno yang mampu menyampaikan pidato efektif dan berkesan di forum dunia tersebut.
“Kalau saya lihat, sejak Bung Karno, baru Pak Prabowo yang bisa pidato sebaik ini di PBB. Baik dari sisi diplomasi, pilihan kata, tema, hingga komitmen yang ditunjukkan,” ujar Muhaimin di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/9).
Ia menilai, pidato Prabowo berisi pesan yang jelas dan terarah, serta menampilkan sikap kepemimpinan yang kuat. Bahkan, Muhaimin menyebut dirinya baru mengetahui bahwa Prabowo banyak terinspirasi dari tokoh dunia seperti Nelson Mandela dalam membangun komitmen terhadap perdamaian.
Lebih lanjut, Muhaimin menyinggung pengalaman pribadinya yang pernah berkompetisi melawan Prabowo di Pilpres, namun kini justru diajak bergabung ke Kabinet Merah Putih. Baginya, hal itu menunjukkan kepemimpinan Prabowo yang mengedepankan rekonsiliasi dan dialog.
“Beliau memberikan contoh bahwa perundingan dan rekonsiliasi bisa jadi kunci, termasuk untuk masalah Palestina. Kalau mau ada pengakuan terhadap Israel, maka pengakuan terhadap Palestina harus lebih dulu ditegakkan. Itu solusi yang luar biasa,” tegas Muhaimin.
PDIP Apresiasi Pidato Prabowo di PBB: Tegas Wakili Suara Bangsa
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyampaikan penghargaan atas pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurutnya, pidato tersebut mencerminkan sikap Indonesia yang konsisten berada di garis depan membela Palestina.
“Pidato Presiden Prabowo mewakili aspirasi rakyat dan bangsa Indonesia yang menolak keras aksi kekerasan kemanusiaan di Gaza. Kami memberi apresiasi karena pesan itu disampaikan dengan jelas di forum dunia,” kata Hasto di Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025).
Hasto menekankan, isi pidato Prabowo memiliki kekuatan historis sekaligus ideologis. Menurutnya, komitmen tersebut sejalan dengan posisi Indonesia yang menentang praktik genosida dan terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
“Apa yang disampaikan Presiden sangat kuat. Kita mendukung kemerdekaan Palestina sepenuhnya, menentang tindakan antikemanusiaan, serta mendorong solidaritas antarbangsa,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan, pesan Prabowo di PBB senafas dengan perjuangan Presiden pertama RI, Soekarno, yang sejak Konferensi Asia-Afrika telah menunjukkan dukungan penuh terhadap Palestina.