Banjir Rendam Akses Utama Warga
Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang Selatan sejak sore hari menyebabkan Jalan Pondok Aren Raya terendam banjir dengan ketinggian mencapai 60 sentimeter. Kondisi ini membuat akses utama warga terganggu, terutama bagi pengendara roda dua yang kesulitan melintas.
Menurut pantauan warga, banjir mulai naik sekitar pukul 18.30 WIB dan semakin parah menjelang malam. Arus lalu lintas pun tersendat karena banyak kendaraan yang mogok di tengah jalan.
👉 Untuk informasi terbaru dan lengkap, bisa kunjungi tautan berikut: camaro33
Penyebab Terjadinya Banjir
Banjir di kawasan Pondok Aren Raya diduga terjadi akibat kombinasi beberapa faktor:
-
Curah hujan tinggi dalam waktu singkat.
-
Drainase yang buruk dan tidak mampu menampung volume air.
-
Tumpukan sampah yang menyumbat saluran air.
Sejumlah warga menuturkan bahwa banjir di titik ini sudah menjadi masalah tahunan, namun kali ini cukup tinggi hingga menenggelamkan sebagian kendaraan.
Dampak Bagi Warga dan Lalu Lintas
Kendaraan Mogok dan Macet Panjang
Banyak pengendara sepeda motor memilih untuk memutar arah karena air terlalu tinggi. Sementara itu, mobil masih bisa melintas namun harus ekstra hati-hati. Kondisi ini menimbulkan kemacetan panjang hingga lebih dari satu kilometer.
Aktivitas Warga Terganggu
Selain kendaraan, aktivitas warga sekitar juga ikut terhambat. Beberapa rumah dan toko di tepi jalan mulai terendam, sehingga pemiliknya harus melakukan evakuasi barang-barang berharga.
Upaya Penanganan
Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan BPBD sudah diterjunkan untuk mengatur arus lalu lintas dan membantu evakuasi warga yang terdampak. Selain itu, sejumlah pompa air juga mulai dioperasikan untuk mempercepat penyedotan genangan.
Warga berharap pemerintah segera memberikan solusi jangka panjang agar banjir di Jalan Pondok Aren Raya tidak terus berulang setiap musim hujan.
Artikel ini disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai banjir di Pondok Aren. Info lebih lanjut bisa diakses melalui tautan berikut: camaro33.
Apakah mau saya tambahkan kutipan dari warga sekitar biar artikelnya terasa lebih hidup dan realistis?