Terbit 19 Sep 2025
Waktu baca ±1 menit
Harga Emas Dunia Diproyeksikan Masih Menguat Meski The Fed Pangkas Suku Bunga
Harga Emas Terkini di Pasar Global
Harga emas internasional masih menunjukkan kecenderungan menguat meski sempat mengalami koreksi setelah bank sentral Amerika Serikat (The Fed) memangkas suku bunga acuan, Fed Fund Rate (FFR).
Pada perdagangan pagi, harga emas sempat menyentuh level tertinggi di 3.707 dolar AS per troy ons, namun terkoreksi ke level 3.650 setelah keputusan tersebut diumumkan.
Di pasar Commodity Exchange (COMEX), harga emas berjangka turun 1,08% menjadi 3.677 dolar AS per troy ons pada perdagangan jelang tengah malam, pukul 23.30 WIB. Sementara itu, di perdagangan spot, harga emas melemah tipis 0,44% ke level 3.643 dolar AS per troy ons pada waktu yang sama.
Analisis Teknis: Support dan Resisten Emas
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menilai bahwa level 3.650 menjadi support utama yang cukup kuat, dengan support berikutnya berada di 3.639.
Sedangkan untuk sisi atas, area 3.683 hingga 3.696 diperkirakan menjadi titik resisten terdekat yang akan diuji pasar. Level-level ini penting dicermati oleh investor emas, terutama bagi yang aktif melakukan transaksi jangka pendek.
Dampak Keputusan The Fed
Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa arah suku bunga ke depan akan diputuskan dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya, bergantung pada kondisi ekonomi.
Menurut Ibrahim, keputusan pemangkasan suku bunga kali ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar. Faktor utama yang melatarbelakanginya adalah melemahnya pasar tenaga kerja di Amerika Serikat serta meningkatnya risiko ketidakpastian di sektor ketenagakerjaan.
Faktor Geopolitik sebagai Pendorong Harga Emas
Selain kebijakan moneter, kondisi geopolitik global juga turut mendorong permintaan emas.
1. Di Eropa, tensi meningkat akibat keterlibatan NATO dalam konflik Ukraina.
2. Di Timur Tengah, negara-negara Arab kembali meningkatkan tekanan terhadap Israel.
Situasi tersebut berpotensi mengganggu pasokan minyak dunia. Jika pasokan energi terganggu, inflasi global bisa terdorong naik, yang pada akhirnya membuat emas semakin dicari sebagai aset safe haven.
Kesimpulan: Emas Masih Jadi Aset Lindung Nilai
Dengan kombinasi faktor fundamental seperti:
1. arah kebijakan The Fed,
2. pelemahan pasar tenaga kerja di AS,
3. serta meningkatnya ketegangan geopolitik,
harga emas masih memiliki potensi melanjutkan tren penguatan. Investor diharapkan tetap memperhatikan level-level support dan resisten agar strategi perdagangan lebih efektif.
Emas, dengan karakteristiknya sebagai instrumen lindung nilai (hedging), tetap menjadi pilihan menarik di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global.