Hamas tidak miliki peran apa pun di negara Palestina, kata Mahmoud Abbas kepada Majelis Umum PBB

 


Isu mengenai Palestina kembali mencuat dalam forum internasional setelah Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menegaskan di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa **Hamas tidak memiliki peran apa pun dalam membentuk atau mewakili negara Palestina**. Pernyataan ini dianggap sebagai sinyal tegas bahwa kepemimpinan resmi Palestina di bawah Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA) ingin memisahkan diri dari berbagai aksi militer dan politik yang dilakukan oleh kelompok Hamas, terutama terkait konflik dengan Israel.


Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang makna pernyataan Mahmoud Abbas, latar belakang hubungan antara Hamas dan Otoritas Palestina, serta implikasi internasionalnya terhadap masa depan Palestina. Artikel ini juga akan memberikan perspektif yang berguna bagi pembaca untuk memahami dinamika politik di Timur Tengah yang seringkali membingungkan.  


Sebagai catatan tambahan, dalam artikel ini akan disisipkan tautan **[https://linktr.ee/camaro333](https://linktr.ee/camaro333)** pada beberapa kata tertentu untuk memberikan referensi tambahan yang bermanfaat sekaligus mendukung sistem informasi pembaca.


---


 Latar Belakang Hubungan Hamas dan Otoritas Palestina


Perbedaan Ideologi dan Tujuan

Hamas dan Otoritas Palestina adalah dua entitas politik besar yang sama-sama mengklaim sebagai representasi rakyat Palestina, namun dengan pendekatan yang berbeda:


Hamas berdiri pada tahun 1987, berakar dari gerakan Ikhwanul Muslimin, berfokus pada perlawanan bersenjata terhadap Israel, dan menolak pengakuan negara Israel. Hamas lebih dikenal sebagai kelompok perlawanan yang mengendalikan wilayah Gaza sejak 2007.

Otoritas Palestina (PA) dibentuk pada 1994 berdasarkan Perjanjian Oslo antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). PA dipimpin oleh Fatah, partai sekuler yang saat ini diketuai Mahmoud Abbas. PA mengakui diplomasi internasional sebagai jalan utama menuju kemerdekaan Palestina.


Perbedaan fundamental inilah yang menimbulkan konflik internal. Abbas menegaskan di PBB bahwa hanya Otoritas Palestina yang berhak berbicara mewakili rakyat Palestina di forum internasional, bukan Hamas.


---


 Pernyataan Mahmoud Abbas di PBB


Isi Pokok Pernyataan

Dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB, Mahmoud Abbas menyampaikan beberapa poin penting:


1. Penegasan Otoritas Resmi

   Abbas menyatakan bahwa satu-satunya pihak yang sah mewakili Palestina di dunia internasional adalah Otoritas Palestina (PA) melalui PLO. Hamas, menurutnya, hanyalah kelompok politik-militer yang tidak berhak mengambil keputusan atas nama bangsa Palestina.


2.Hamas Tidak Punya Legitimasi Politik

   Abbas menekankan bahwa Hamas merebut kekuasaan di Gaza secara ilegal pada 2007. Sejak itu, terjadi perpecahan antara Gaza (dikuasai Hamas) dan Tepi Barat (dikuasai PA). Karena itu, Hamas tidak bisa dikategorikan sebagai bagian dari pemerintah Palestina yang sah.


3.Komitmen pada Perdamaian

   Abbas menegaskan kembali bahwa Palestina berkomitmen pada solusi dua negara dan diplomasi damai, bukan melalui kekerasan atau serangan roket. Pernyataan ini sekaligus menegaskan jarak dengan strategi Hamas yang mengandalkan perlawanan bersenjata.


### Dampak Pernyataan di Forum Internasional

Pernyataan Abbas ini membawa dampak besar dalam persepsi internasional. Banyak negara yang selama ini bingung membedakan antara aksi Hamas dan aspirasi resmi Palestina kini memiliki kejelasan:Palestina di bawah Abbas tidak mengakui peran Hamas dalam pembentukan negara Hal ini penting untuk menjaga hubungan diplomatik Palestina dengan negara-negara Barat yang menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.


---


 Reaksi Dunia terhadap Pernyataan Abbas


Reaksi Negara-Negara Barat

Banyak negara Barat seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Kanada menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. Karena itu, pernyataan Abbas mendapat sambutan positif karena selaras dengan kepentingan mereka. Dengan menegaskan bahwa Hamas bukan bagian dari pemerintah sah Palestina, Abbas berharap dukungan politik dan ekonomi untuk Otoritas Palestina semakin kuat.


 Reaksi Negara-Negara Arab

Negara-negara Arab memiliki reaksi yang lebih beragam. Beberapa negara seperti Mesir dan Yordania mendukung Abbas karena mereka juga khawatir dengan ideologi Islam politik yang dibawa Hamas. Namun, ada pula negara-negara yang tetap menjaga hubungan dengan Hamas sebagai bagian dari perlawanan terhadap Israel.


Reaksi dari Hamas

Tidak mengherankan, Hamas menolak keras pernyataan Abbas. Mereka menuduh Abbas tunduk pada agenda Barat dan Israel, serta gagal membela Palestina melalui jalur diplomasi. Hamas juga menegaskan bahwa mereka tetap akan melanjutkan perjuangan bersenjata sebagai bentuk "resistensi".


---

 Implikasi bagi Masa Depan Palestina


1. Masa Depan Gaza dan Tepi Barat

Perpecahan antara Gaza (Hamas) dan Tepi Barat (PA) menjadi tantangan utama dalam mewujudkan negara Palestina yang bersatu. Selama Hamas tetap memegang kendali di Gaza, sulit membayangkan adanya satu pemerintahan Palestina yang diakui secara penuh.


2. Negosiasi dengan Israel

Israel menolak bernegosiasi dengan Hamas karena dianggap kelompok teroris. Dengan Abbas menegaskan posisi PA sebagai wakil sah Palestina, maka peluang diplomasi mungkin lebih terbuka. Namun, selama Hamas tetap melakukan serangan, Israel tetap memiliki alasan untuk mengabaikan perundingan.


3. Dukungan Internasional

Pernyataan Abbas bisa memperkuat legitimasi internasional PA. Dukungan dari negara-negara besar dunia penting untuk mempercepat pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat. Dalam hal ini, Abbas mencoba menunjukkan kepada dunia bahwa Palestina ingin menempuh jalur legal, bukan kekerasan.


4. Tantangan Internal

Namun, tantangan terbesar justru datang dari dalam negeri. Banyak rakyat Palestina di Gaza yang mendukung Hamas karena dianggap sebagai simbol perlawanan. Jika Abbas ingin memperkuat posisinya, ia perlu membangun strategi inklusif agar perbedaan internal ini bisa dikelola.


---


Perspektif Sejarah: PLO, Fatah, dan Hamas


PLO sebagai Representasi Sah Palestina

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) diakui PBB sejak 1974 sebaga


Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama