Akun Sekuritas Dibobol, Investor Rugi Rp160 Juta dalam 2 Jam


Investor Rugi Rp100 Juta Menggunakan Akun Sekuritas Dibobol, Transaksi Misterius dalam 2 Jam

LINTASWAKTU33 Seorang investor ritel di salah satu perusahaan sekuritas besar di Indonesia melaporkan kehilangan dana investasinya setelah akun pribadinya diduga dibobol. Total kerugian yang ditaksir mencapai lebih dari Rp100 juta.

Dalam sebuah perbincangan di kanal YouTube milik Leon Hartono, korban mengisahkan bahwa akunnya sempat terkunci sebelum akhirnya portofolionya hilang. Hanya dalam kurun waktu sekitar dua jam, tercatat hampir 600 transaksi yang muncul secara otomatis, membuat nilai investasinya terjun hingga tersisa 10 persen saja.

"Saat itu saya benar-benar bingung. Begitu berhasil login kembali, portofolio sudah minus 90 persen. Awalnya saya kira hanya gangguan sistem," ujarnya, Kamis (18/9/2025).

Korban mengaku sempat mencoba menghapus dan menginstal ulang aplikasi sekuritas tersebut karena mengira ada masalah teknis. Namun, setelah berhasil masuk kembali, ia malah menemukan daftar panjang transaksi mencurigakan yang tidak pernah ia lakukan.

Investor Kehilangan Rp160 Juta Akibat Akun Sekuritas Dibobol

Seorang nasabah sekuritas mengaku mengalami kerugian besar setelah akunnya diduga diretas. Dalam kurun waktu hanya dua jam, tercatat hampir 600 transaksi tidak wajar. Seluruh saham yang dimilikinya dilepas, lalu diganti dengan saham berkapitalisasi kecil yang sebelumnya tidak pernah ia perdagangkan.

Hasilnya, dari portofolio senilai Rp180 juta, hanya tersisa sekitar Rp20 juta. Dengan kata lain, kerugian korban mencapai kurang lebih Rp160 juta. Padahal sebelumnya ia hanya berinvestasi pada saham perbankan besar yang masuk dalam indeks LQ45.

Korban menyatakan tidak pernah membagikan kata sandi maupun PIN kepada pihak mana pun. Meski begitu, ia tetap tidak dapat mengakses akun dengan kata sandi yang lama, sehingga harus menghubungi pihak keamanan untuk meminta penanganan lebih lanjut.

Akun Sekuritas Dibobol, Investor Rugi Rp160 Juta: Masih Menunggu Investigasi

Seorang investor ritel melaporkan kerugian besar setelah akunnya di salah satu sekuritas nasional diduga dibobol. Ia mengakui portofolio senilai Rp180 juta dan drastis hingga hanya tersisa Rp20 juta.

Korban menuturkan kejanggalan mulai terasa ketika akunnya sempat terkunci. Setelah berhasil masuk kembali, ia terkejut menemukan hampir 600 transaksi terjadi hanya dalam waktu dua jam. Seluruh saham unggulan yang ia pegang—terutama dari sektor perbankan besar—dijual, lalu dialihkan ke saham berkapitalisasi kecil yang sebelumnya tidak pernah ia perdagangkan.

"Pihak customer service bilang password saya tidak pernah diubah sebelum saya login kembali. Itu yang bikin saya makin bingung. Saya sudah minta log transaksi dari tim IT, tapi mereka bilang masih belum bisa diberikan. Saat ini masih dalam proses penyelidikan," ujarnya.

Menurut korban, pola transaksinya selama ini cenderung konservatif, hanya di saham-saham LQ45 seperti BBCA, BBRI, dan BMRI. "Kalau orang beli saham perbankan itu biasanya dianggap aman. Tapi bisa anjlok sampai 90 persen, rasanya benar-benar mengerikan," ungkapnya.

Kasus ini pun menyoroti kembali isu keamanan di industri pasar modal digital. Hingga berita ini diturunkan, otoritas terkait seperti OJK dan KPEI belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan pembobolan tersebut.

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama