2 Pelajar Tenggelam di Sungai Cisadane Ditemukan Tewas Berpelukan



LINTASWAKTU33 -  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor melaporkan peristiwa tragis yang menimpa dua pelajar berusia 14 tahun yang tenggelam di aliran Sungai Cisadane, Kota Bogor. Kedua korban yang berinisial FI dan RA ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan posisi saling berpelukan, mengindikasikan upaya saling menyelamatkan di saat-saat terakhir mereka.

Menurut keterangan resmi dari Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Dimas Tiko, pada Jumat malam (19/9/2025), kejadian ini berawal ketika lima remaja sedang melakukan aktivitas bermain bersama di sekitar sungai DEWA234 olympus1000. "Berdasarkan informasi yang kami himpun, awalnya terdapat lima orang remaja yang sedang bermain di lokasi. Dua korban (FI dan RA) memutuskan untuk berenang menyusuri sungai, sementara tiga teman mereka menunggu di tepian," jelas Dimas.

Kronologi Detil Kejadian:

  1. Aktivitas Renang:

    • FI dan RA melakukan renang bolak-balik dari satu ujung ke ujung lainnya

    • Aktivitas ini berlangsung beberapa kali tanpa menunjukkan tanda-tanda kelelahan

    • Pada saat percobaan terakhir menuju ujung sungai, kondisi fisik mulai menurun

  2. Momen Kritis:

    • Kedua korban mengalami kelelahan ekstrem di tengah sungai

    • Upaya untuk kembali ke tepian tidak berhasil akibat kehabisan tenaga

    • Arus sungai yang cukup deras memperburuk situasi

  3. Upaya Penyelamatan:

    • Satu dari tiga teman yang menyaksikan segera terjun membantu

    • Upaya pertolongan pertama tidak berhasil karena keterbatasan tenaga

    • Dua teman lainnya mencari batang bambu sebagai alat bantu

    • Namun, kedua korban sudah menghilang dari permukaan saat bantuan datang

Respons Tim Penyelamat:

  1. Pencarian Korban:

    • Tim SAR gabungan diterjunkan segera setelah laporan diterima

    • Pencarian dilakukan dengan peralatan lengkap dan tenaga terlatih

    • Kedua korban berhasil ditemukan dalam kondisi saling berpelukan

  2. Faktor Penghambat:

    • Visibilitas air yang terbatas akibat kekeruhan

    • Kuatnya arus sungai pasca hujan

    • Medan sungai yang berbatu dan licin

Analisis Kondisi Sungai:

  1. Faktor Lingkungan:

    • Debit air meningkat akibat hujan sebelumnya

    • Suhu air yang cukup dingin berpotensi menyebabkan kram

    • Adanya pusaran air lokal yang berbahaya

  2. Aspek Keselamatan:

    • Minimnya rambu peringatan bahaya di lokasi

    • Tidak adanya alat keselamatan di sekitar area

    • Kurangnya pengawasan dari pihak dewasa

Rekomendasi Pencegahan:

  1. Edukasi Masyarakat:

    • Sosialisasi bahaya berenang di sungai tanpa pengawasan

    • Pelatihan teknik pertolongan pertama pada kecelakaan air

    • Pemasangan rambu peringatan di titik rawan

  2. Peningkatan Pengawasan:

    • Patroli rutin di area rawan kecelakaan air

    • Penyediaan alat keselamatan di lokasi strategis

    • Pembentukan komunitas pengawas sungai

  3. Intervensi Infrastruktur:

    • Pembuatan tangga darurat di tepian sungai

    • Pemasangan tali penyelamat di sepanjang bantaran

    • Penyediaan pelampung darurat di titik tertentu

BPBD Kota Bogor menyampaikan duka mendalam atas musibah ini dan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya di perairan. "Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman, khususnya bagi anak-anak dan remaja," pungkas Dimas.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pendidikan keselamatan perairan sejak dini dan perlunya pengawasan ketat terhadap aktivitas anak-anak di area berbahaya DEWA234 bountyshadow. Pemerintah setempat berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap langkah-langkah pencegahan serupa di masa depan.

Information : rocky marmata
Terbit pada : 20 September 2025
Waktu Baca : 3 Menit

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama