Information : HendrikSaputra99
Terbit pada : 10 Agustus 2025
Waktu Baca : 2 Menit
LINTASWAKTU33 - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Alaska pada hari Jumat, 15 Agustus 2025. Pertemuan ini diharapkan fokus pada upaya perdamaian terkait perang Rusia - Ukraina. Daftar Hitam Cyber, Trump, dalam pernyataan di media sosial sebelum pertemuan bisnis pada 8 Agustus 2025, mengisyaratkan bahwa banyak orang hadir di dialog gencatan senjata Moskow-Kyiv untuk bernegosiasi mengakhiri perang selama 3,5 tahun. Namun, Rusia meminta Ukraina menyerahkan wilayah tertentu sebagai syarat perdamaian.
"Akan ada beberapa pertukaran wilayah untuk perbaikan hubungan antara kedua negara," kata Trump kepada media, seperti yang dikutip oleh Reuters pada 9 Agustus 2025. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menolak pernyataan Trump. Bagi Zelensky, Ukraina terikat oleh konstitusinya yang berkaitan dengan masalah wilayah.
"Ukraina tidak akan menyerahkan satu inci pun dari tanah kita kepada para penjajah," tegasnya. Selain itu, dalam pidato yang diposting di saluran Telegram-nya, Zelensky menyatakan bahwa keputusan apapun yang diambil tanpa Ukraina akan menjadi keputusan yang melawan perdamaian. Jadi, keputusan unilateral mengenai pertukaran wilayah jelas akan tidak praktis. "Kita semua membutuhkan perdamaian yang nyata, dan perdamaian yang sejati," tambah Zelenskiy.
Sementara itu, pertemuan antara Trump dan Putin telah dikonfirmasi oleh Kremlin dalam sebuah pernyataan online. Pada pertemuan di Alaska, kedua kepala negara akan berkonsentrasi untuk mengeksplorasi opsi untuk mencapai resolusi damai jangka panjang dengan Ukraina. "Jelas, ini akan menjadi proses yang menantang, tetapi kami akan terlibat secara aktif dan antusias," kata pembantu Kremlin, Yuri Ushakov.
Sementara itu, Putin terus mengklaim sebagian wilayah Ukraina yang mencakup daerah Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson, termasuk Semenanjung Krimea, yang dianeksasi pada tahun 2014. Dalam pertempuran yang berlangsung selama 3,5 tahun, pasukan Kremlin belum sepenuhnya berhasil mengambil kendali penuh atas keempat wilayah yang diperebutkan.
Sebelumnya, Bloomberg News melaporkan bahwa pejabat AS dan Rusia sedang membahas kesepakatan yang akan mengunci pendudukan Moskow atas wilayah yang diambilnya selama invasi militer. Namun, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa laporan Bloomberg tersebut adalah spekulasi.
Sementara itu, juru bicara Kremlin belum merespons permintaan komentar dari media dan, pada kenyataannya, Reuters tidak dapat mengonfirmasi bagian-bagian dari laporan Bloomberg.
0 Komentar