Obligasi Menguat, Investor Catat Untung Hampir 10%

Warga memantau pergerakan saham melalui laptop dan ponsel di Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Kontributor: LintasWaktu33
Terbit 27 Agustus 2025 17:10 WIB
Waktu baca ±2
 menit 

Warga memantau pergerakan saham melalui laptop dan ponsel di Jakarta, Selasa (11/2/2025)

LINTASWAKTU33 - Mandiri Sekuritas melaporkan penurunan tajam pada imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia. Yield obligasi tenor 5 tahun turun 134 basis poin, dari sekitar 7 persen pada akhir Desember 2024 menjadi 5,68 persen. Sementara itu, tenor 10 tahun juga turun 81 basis poin, dari 7,1 persen menjadi 6,31 persen.

Penurunan yield obligasi membuat investor yang sudah mengoleksi surat utang menikmati keuntungan besar setelah melepas asetnya.

Menurut Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto, total return dari investasi obligasi saat ini mendekati 10 persen, berkat adanya capital gain dari penurunan imbal hasil. Kondisi ini dinilai positif di tengah ketidakpastian global.

Ada dua faktor utama yang memicu turunnya yield obligasi Indonesia. Pertama, pelemahan dolar AS yang mendorong investor mencari aset alternatif seperti emas dan obligasi negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini sejalan dengan derasnya aliran modal asing ke pasar obligasi dalam dua tahun terakhir.

Kedua, faktor domestik berupa kebijakan Bank Indonesia yang sudah empat kali memangkas suku bunga acuan sejak awal 2025. Penurunan suku bunga ini memperlonggar likuiditas dan meningkatkan minat investor pada obligasi, terutama tenor pendek.

Kombinasi faktor eksternal dan domestik tersebut membuat pasar obligasi Indonesia tetap tangguh dan menarik bagi investor.

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama