Jerome Polin Bongkar Hitungan Tunjangan DPR Salah

Jerome Polin Bongkar Hitungan Tunjangan DPR Salah

Jakarta - Dunia maya kembali dihebohkan oleh konten kritis Jerome Polin yang mengupas pernyataan kontroversial Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir. Kali ini, YouTuber dan ahli matematika itu membongkar kesalahan fatal dalam logika perhitungan tunjangan perumahan anggota dewan sebesar Rp 50 juta per bulan.

Asal-Usul Kontroversi Tunjangan DPR

Kontroversi ini berawal dari pernyataan Adies Kadir di Kompleks Parlemen, Jakarta. Ia menyatakan bahwa tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta per bulan justru masih kurang bagi anggota DPR. Alasannya, biaya kos di sekitar Senayan mencapai Rp 3 juta per bulan.

Yang menjadi pangkal masalah adalah cara menghitungnya. Adies mengatakan, "Kalau dikalikan 26 hari kerja, berarti Rp 78 juta per bulan." Menurutnya, dengan logika itu, anggota DPR malah harus menambah kekurangan dari kocek pribadi.

"Kalau di sekitar sini kan ngontrak atau kita kos kan Rp 3 juta per bulan, didapatkan Rp 50 juta per bulan. Kalau dikalikan 26 hari kerja, berarti Rp 78 juta per bulan," ujar Adies Kadir di Kompleks Parlemen.

Jerome Polin Ajarkan Matematika Dasar ke DPR

Pernyataan Adies Kadir itu langsung mendapatkan respons dari Jerome Polin. Dalam video Instagram yang ditonton lebih dari 11 juta kali, Jerome dengan lugas membedah kesalahan tersebut.

Kelas Matematika Singkat ala Jerome

Dengan papan tulis kecil, Jerome memulai "kelas"-nya. "Selamat datang di kelas matematika, inilah pentingnya kita belajar matematika," ujarnya. Ia menegaskan bahwa satuan "bulan" dan "hari" tidak bisa dikalikan secara sembarangan.

Jerome menjelaskan, jika biaya kos adalah Rp 3 juta per bulan, maka itu sudah merupakan angka tetap. Tunjangan yang diterima adalah Rp 50 juta per bulan. Logika yang benar adalah mengurangi tunjangan dengan biaya kos, bukan mengalikannya dengan hari kerja.

Sindiran Tajam untuk Logika yang Keliru

Jerome pun menyindir perhitungan Adies yang mengalikan Rp 3 juta dengan 26 hari. "Kalau Rp 3 juta dikali 26 hari, itu artinya Rp 3 juta per hari. Kalau Rp 3 juta per hari, itu bukan kos, itu hotel bintang lima, Pak," ujarnya disambut gelak tawa warganet.

Dengan perhitungan yang benar, Jerome menunjukkan bahwa dengan tunjangan Rp 50 juta dan biaya kos Rp 3 juta, masih ada sisa Rp 47 juta per bulan. Angka ini sangat kontras dengan klaim "kurang" yang disampaikan Adies Kadir.

Analisis matematika tunjangan DPR oleh Jerome Polin

Badai Komentar Pedas dari Warganet

Video Jerome Polin itu menjadi viral dan memicu ribuan komentar pedas dari warganet. Mereka menyoroti ketidakpekaan elit politik terhadap kondisi ekonomi rakyat yang sesungguhnya.

Banyak komentar yang menyindir kemampuan berhitung anggota dewan. Komentar ini mewakili kekhawatiran publik tentang kemampuan DPR dalam mengelola anggaran negara yang triliunan rupiah.

Kekecewaan Rakyat Terungkap di Kolom Komentar

@yohanesadhijaya: "Ngitung gini aja gak bisa apa lagi ngitung anggaran..👏"

@rikaekawati: "@jeromepolin ajarin mereka ngitung dong. Soalnya yg 3jt/hari biasanya hotel bintang 5 mungkin dengan layanan room service ya 😢😢😢 sementara rakyat, rumah aja ga punya. Makan aja kadang bisa kadang enggak."

@ayas_laras96: "Peuunteenn pak moon maap Kost d mana yg perbulan 78jt😭 itu kost apa villa mewah pak?😭🤏🏻 Negara ini masih banyak loh pak "masyarakat" yg membutuhkan😭🙏🏻 jd tolong jangan mempermainkan rakyat dengan drama itu pak."

Dari Sindiran hingga Doa

@thammy.gani: "Cuma bisa istighfar lihat dan denger cuitan para elit bangsa saat ini. Semoga Allah SWT membalas dg sebaik2nya balasan yg setimpal dg kerusakan yg mereka perbuat. Aamiin."

@arroyanpram: "Saran kami sebagai netizen, harusnya bang jer buka les matematika buat DPR🙏🏻."

Analisis di Balik Viralnya Konten Jerome

Video Jerome Polin viral bukan tanpa alasan. Kontennya berhasil menggabungkan beberapa elemen penting: edukasi matematika dasar, kritik sosial yang tajam, dan penyampaian yang santun namun tegas.

Jerome berhasil menjembatani kesenjangan antara kompleksitas masalah politik dengan pemahaman masyarakat awam. Dengan menggunakan ilmu pasti yaitu matematika, ia memberikan kritik yang objektif dan sulit dibantah.

Kesimpulan: Pentingnya Akuntabilitas dan Empati

Kasus ini lebih dari sekadar kesalahan matematika. Ini adalah cerminan dari persepsi dan empati para wakil rakyat terhadap konstituen yang diwakilinya. Pernyataan yang dianggap tidak sensitif dapat merusak kepercayaan publik.

Jerome Polin, melalui keahliannya di Mustang303 bonus jackpot telah mengingatkan kita semua tentang pentingnya logika dan akuntabilitas. Kritik konstruktif seperti ini diharapkan dapat membawa angin perubahan dan transparansi yang lebih baik di lembaga legislatif.

Apa pendapat Anda tentang perhitungan tunjangan DPR ini? Bagikan di kolom komentar.

#JeromePolin #DPR #TunjanganDPR #AdiesKadir #Viral #Matematika

Sumber LintasWaktu33

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama