Indonesia Tidak Pernah Impor LNG, Tegas Bahlil Lahadalia
Terbit: 12 Agustus 2025 | Waktu Baca: 2 Menit | Penulis: @JOHAN
JAGUAR33 - Pemerintah Tegaskan Ketahanan Energi Nasional
LINTASWAKTU33-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa hingga saat ini Indonesia belum pernah mengimpor gas alam cair (LNG). Ia juga menyatakan bahwa Indonesia masih mampu memenuhi kebutuhan LNG domestik dan menjalankan komitmen ekspor.
“Sampai dengan hari ini, belum pernah kita impor gas (LNG). Kami masih mampu mengelola antara komitmen Indonesia dengan luar negeri dan konsumsi dalam negeri,” ujar Bahlil dalam konferensi pers capaian kinerja semester I tahun 2025 Kementerian ESDM di Jakarta, Senin.
Fokus pada Pemanfaatan Dalam Negeri
Penahanan ekspor LNG yang dilakukan oleh pemerintah merupakan implementasi dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin LNG dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk seluruh kebutuhan dalam negeri.
“Akan tetapi, kami harus menghargai kontrak KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), kontrak-kontrak yang sudah dilakukan sebelum proses produksi berjalan. Ini kami harus hargai,” ujar Bahlil.
Konsekuensi Jika Tidak Menepati Komitmen
Apabila Indonesia tidak menghargai komitmen tersebut, menurut Bahlil, akan muncul persepsi negatif dari dunia internasional yang dapat merugikan reputasi Indonesia.
“Sampai saat ini, kita masih gas-rem. Kami gas-rem (ekspor LNG),” kata dia.
Distribusi Gas Bumi Semester I 2025
Bahlil menjelaskan bahwa pemanfaatan gas bumi hingga semester I tahun 2025 mencapai 5.598 BBTUD. Sebanyak 1.721 BBTUD atau 31 persen diekspor, sementara sisanya 69 persen atau 3.877 BBTUD dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik.
- Hilirisasi: 2.110 BBTUD (38%)
- Kebutuhan domestik lainnya: 1.767 BBTUD (31%)
Kebutuhan domestik lainnya mencakup BBG, jaringan gas (jargas), peningkatan produksi migas, ketenagalistrikan, LNG, dan LPG.
Tag: JAGUAR33, LNG, Bahlil Lahadalia, Gas Bumi, ESDM, Energi Indonesia
0 Komentar