Information : Burhannudin
Terbit pada : 18 Juli 2025
Waktu Baca : 4 Menit
LINTASWAKTU33
Timnas Indonesia kini bersiap memasuki babak terberat di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Setelah sukses menembus putaran keempat, skuad Garuda akan menghadapi dua raksasa Asia: Arab Saudi dan Irak di Grup B. Meski di atas kertas status underdog melekat erat, para penggawa Merah Putih menegaskan satu hal: tidak ada rasa gentar. Yang ada hanyalah fokus, disiplin, dan persiapan matang.
Tantangan Berat di Grup B
Pada undian resmi yang digelar di Kuala Lumpur, 17 Juli 2025 lalu, Indonesia resmi tergabung di Grup B bersama Arab Saudi (pot 1) dan Irak (pot 2). Dua lawan ini bukan nama asing dalam sepak bola Asia. Arab Saudi, sebagai tuan rumah grup, dikenal sebagai salah satu kekuatan utama dengan tradisi lolos ke Piala Dunia. Irak pun tak kalah tangguh, memiliki pemain-pemain dengan kekuatan fisik dan taktik khas Timur Tengah.
Namun, Timnas Indonesia justru menyambut hasil undian ini dengan mentalitas positif. Bukannya pesimistis, para pemain justru menegaskan siap menghadapi siapa pun. Hal itu ditegaskan langsung oleh kapten timnas, Asnawi Mangkualam, dalam sesi jumpa pers:
"Kami tidak pernah takut. Lawan siapa pun, kami respek tapi tidak gentar. Pelatih sudah siapkan kami dengan baik. Kami fokus menampilkan permainan terbaik."
Persiapan Matang di Semua Aspek
Pelatih Patrick Kluivert, yang baru beberapa bulan menukangi Garuda, telah menunjukkan pendekatan berbeda. Berbekal pengalaman di Eropa dan Belanda, Kluivert lebih menekankan pada efisiensi permainan, penguasaan bola, dan variasi serangan cepat. Ia juga dikenal sebagai sosok yang sangat memperhatikan detail, termasuk dalam persiapan mental pemain.
Dalam sesi latihan tertutup yang digelar di Jakarta dan rencananya dilanjutkan di Jeddah sebelum laga melawan Arab Saudi, fokus tim terbagi dalam beberapa aspek utama:
-
Kebugaran dan stamina: mengingat cuaca panas ekstrem di Arab Saudi dan Irak.
-
Latihan taktikal: antisipasi pressing lawan dan transisi cepat.
-
Simulasi skenario pertandingan: terutama bagaimana bertahan efektif saat unggul dan memaksimalkan peluang di bola mati.
"Tidak ada ruang untuk kesalahan di level ini. Setiap peluang harus dimanfaatkan maksimal," tegas Kluivert.
Dukungan Suporter dan Optimisme PSSI
Di balik performa tim, dukungan publik menjadi energi tambahan. Erick Thohir, selaku Ketua Umum PSSI, mengingatkan pentingnya dukungan penuh dari suporter, baik di stadion maupun di tanah air.
"Mereka adalah pejuang. Kami semua di belakang mereka. Indonesia sudah melangkah jauh, dan kini waktunya terbang lebih tinggi," ujar Erick.
PSSI sendiri memastikan persiapan non-teknis tim berjalan optimal. Termasuk pengamanan logistik dan jadwal uji coba tertutup di Arab Saudi sebelum laga resmi.
0 Komentar