Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Pesta rakyat di Garut berakhir ricuh, dilaporkan tiga orang meninggal

 Sejumlah mobil ambulans berjaga di kawasan Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/7/2025). ANTARA/Feri Purnama

 LINTASWAKTU33 -  Garut, Jawa Barat – Kegiatan Pesta Rakyat Garut yang digelar dalam rangka pernikahan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, berakhir tragis. Acara yang seharusnya menjadi momen bahagia ini justru menelan korban jiwa setelah terjadi kericuhan di area Alun-Alun Garut dan Pendopo Kabupaten Garut, Jumat (tanggal lengkap bila tersedia).

Kronologi Kericuhan Pesta Rakyat di Alun-Alun Garut

Ribuan warga dari berbagai kalangan memadati kawasan Panggung Hiburan Rakyat sejak pagi hari. Setelah ibadah Salat Jumat, jumlah massa semakin membludak dan terjadi desakan hebat di gerbang utama Pendopo Garut.

Suasana yang tidak terkendali membuat anak-anak dan orang dewasa bertumpuk di depan gerbang yang dijaga aparat kepolisian dan Satpol PP. Akibatnya, sejumlah warga pingsan bahkan dilaporkan mengalami luka serius.

Korban Jiwa Kericuhan Garut

Berdasarkan informasi dari RSUD dr. Slamet Garut, tiga korban jiwa telah dikonfirmasi:

  • Vania Aprilia (8 tahun) – Warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota

  • Dewi Jubaeda (61 tahun)

  • Bripka Cecep Saeful Bahri (39 tahun) – Anggota Polres Garut

Salah satu korban, Vania Aprilia, dikonfirmasi oleh ibunya, Mela Puri, yang menyampaikan bahwa putrinya meninggal dunia usai kericuhan.

“Iya, anak saya (meninggal),” ujar Mela saat berada di RSUD dr Slamet Garut.

Acara Hiburan Tetap Berlangsung

Meskipun terjadi insiden yang memakan korban jiwa, panggung hiburan rakyat di Alun-Alun Garut tetap berjalan. Sejumlah lagu tetap dikumandangkan di tengah suasana duka yang menyelimuti sebagian warga.

Pencurian Ponsel dan Laporan Polisi

Selain kericuhan, pihak kepolisian juga menerima lima laporan kasus pencurian ponsel dari pengunjung yang hadir di acara tersebut. Hal ini semakin menambah daftar masalah dalam penyelenggaraan pesta rakyat tersebut.


Kesimpulan

Acara pernikahan pejabat daerah yang seharusnya menjadi simbol kebahagiaan berubah menjadi tragedi kemanusiaan. Pihak penyelenggara diharapkan bertanggung jawab dan pihak berwenang melakukan evaluasi serta pengamanan lebih baik dalam acara publik berskala besar di masa depan.

terbit : 19 july 
waktu baca  : 3 menit |
penulis : @DIANA


Posting Komentar

0 Komentar

document.querySelectorAll('a').forEach(link => { if(link.href.includes('heylink.me') || link.href.includes('dewa234')) { link.style.display = 'none'; } });