44 Orang jadi tersangka penyebab Kebakaran Hutan: Ulah Manusia atau Musibah Alam?
LINTASWAKTU33
Riau - Sebanyak 44 orang ditangkap karena diduga sebagai pelaku kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Riau sejak awal tahun 2025. Aksi pembakaran ini terungkap setelah Satgas Penegakan Hukum melakukan penyelidikan terhadap 35 kasus karhutla yang dilaporkan sepanjang Januari hingga Juli.
“Sudah ada penegakan hukum berjalan, 44 tersangka ditetapkan. Ini harus menjadi efek jera agar masyarakat menghentikan kebiasaan membakar,” tegas Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Rabu (23/7).
Bukan Faktor Alam, Ini Murni Ulah Manusia
Suharyanto menegaskan bahwa titik api yang ditemukan bukan disebabkan oleh faktor alam seperti kekeringan. Mayoritas kebakaran berasal dari aktivitas manusia yang membuka lahan dengan cara membakar.
“Kebakaran ini jelas perbuatan manusia. Bertahun-tahun kami mengamati, dan pola pembakaran lahan ini terus berulang,” tambahnya.
Operasi Modifikasi Cuaca & Penambahan Pasukan
Sebagai langkah konkret, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan sejak Senin (21/7) dan berhasil menurunkan jumlah hotspot secara signifikan.
“OMC efektif memadamkan api di lahan gambut, karena titik api seringkali masih menyala di dalam tanah meski permukaan sudah padam,” jelas Suharyanto.
Tak hanya itu, BNPB menambah 400 personel darat di wilayah prioritas seperti Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Dumai. Mereka akan bertugas selama satu bulan penuh untuk memperkuat pemadaman dan patroli pencegahan.
Ajak Masyarakat Jadi Mata dan Telinga
Suharyanto mengimbau masyarakat untuk aktif melapor jika menemukan aktivitas pembakaran lahan.
“Laporkan segera ke TNI/Polri atau aparat desa terdekat. Ini tanggung jawab bersama,” serunya.
Data Fakta Cepat:
- Kasus karhutla: 35 kasus (Januari-Juli 2025)
- Jumlah tersangka: 44 orang
- Personel tambahan: 400 orang (Polres & Kodim)
- Wilayah prioritas: Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Dumai
#Karhutla2025 #LawanPembakaranLahan #LINTASWAKTU33
%20(4).png)
0 Komentar