Petugas memadamkan kebakaran di lahan gambut di Kampar, Riau, pada Minggu (20 Juli 2025)
LINTASWAKTU33 - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan Provinsi Riau masih menjadi episentrum kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, dengan provinsi tersebut mencatat area terbakar terbesar sepanjang tahun ini.
"Wilayah yang paling terdampak kebakaran di Riau adalah Kabupaten Kampar, Siak, Bengkalis, dan Rokan Hilir," kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana Nasional BNPB, dalam pengarahan bencana, yang diakses dari Jakarta pada hari Senin.
BNPB melaporkan bahwa hingga pertengahan Juli 2025, kebakaran hutan dan lahan telah menyebar secara merata di 12 kabupaten dan kota di Riau, dengan Kampar dan Bengkalis menyumbang area terbakar terbesar lebih dari 100 hektar.
Sementara itu, area yang terbakar di Rokan Hilir, Siak, dan Indragiri Hilir melewati 50 hektar.
“Di Kota Pekanbaru, luas area yang terbakar adalah 21,08 hektare, meningkat 6 hektare dari laporan insiden minggu lalu, dan api masih menyala di area yang terdampak,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa sebagian besar area yang terdampak kebakaran adalah lahan gambut, dan beberapa berada di dalam area konsesi hutan tanaman industri, seperti perkebunan kelapa sawit.
Oleh karena itu, BNPB menekankan pentingnya peningkatan pelaporan dan kesiapsiagaan di daerah. Hal ini dianggap perlu karena saat ini, tidak semua insiden kebakaran hutan dan lahan dilaporkan ke pemerintah pusat dengan segera.
Muhari mengatakan bahwa perhatian harus diberikan pada perubahan musim dan dinamika di lapangan untuk mencegah dampak negatif pada masyarakat setempat.
“Kami ingin para pengelola perkebunan untuk secara aktif memeriksa area yang mereka kelola dan bertanggung jawab,” tambahnya.
terbit : 22 july
waktu baca : 2 menit
penulis : @DIANA
"Wilayah yang paling terdampak kebakaran di Riau adalah Kabupaten Kampar, Siak, Bengkalis, dan Rokan Hilir," kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana Nasional BNPB, dalam pengarahan bencana, yang diakses dari Jakarta pada hari Senin.
BNPB melaporkan bahwa hingga pertengahan Juli 2025, kebakaran hutan dan lahan telah menyebar secara merata di 12 kabupaten dan kota di Riau, dengan Kampar dan Bengkalis menyumbang area terbakar terbesar lebih dari 100 hektar.
Sementara itu, area yang terbakar di Rokan Hilir, Siak, dan Indragiri Hilir melewati 50 hektar.
“Di Kota Pekanbaru, luas area yang terbakar adalah 21,08 hektare, meningkat 6 hektare dari laporan insiden minggu lalu, dan api masih menyala di area yang terdampak,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa sebagian besar area yang terdampak kebakaran adalah lahan gambut, dan beberapa berada di dalam area konsesi hutan tanaman industri, seperti perkebunan kelapa sawit.
Oleh karena itu, BNPB menekankan pentingnya peningkatan pelaporan dan kesiapsiagaan di daerah. Hal ini dianggap perlu karena saat ini, tidak semua insiden kebakaran hutan dan lahan dilaporkan ke pemerintah pusat dengan segera.
Muhari mengatakan bahwa perhatian harus diberikan pada perubahan musim dan dinamika di lapangan untuk mencegah dampak negatif pada masyarakat setempat.
“Kami ingin para pengelola perkebunan untuk secara aktif memeriksa area yang mereka kelola dan bertanggung jawab,” tambahnya.
terbit : 22 july
waktu baca : 2 menit
penulis : @DIANA
0 Komentar