Information : HendrikSaputra99
Terbit pada : 06 Juni 2025
Waktu Baca : 2 Menit
LINTASWAKTU33 - Beberapa organisasi masyarakat sipil mempermasalahkan klaim Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa ada LSM yang menerima dana dari pihak asing untuk tujuan memecah belah bangsa.
Koalisi Masyarakat Sipil berpendapat bahwa pernyataan ini di luar konteks dan bisa menjadi awal dari penghilangan suara kritis pemerintah secara dramatis. Juga diklaim bahwa pernyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah Prabowo terlalu paranoid terhadap para kritikus.
“Ini tidak bersejarah ketika Prabowo mengklaim bahwa ia telah memberi label LSM sebagai pengganggu ikonik karena kenyataannya mereka adalah aktor yang memastikan pemeriksaan dan penyeimbangan yang aktif dalam sistem pemerintahan Indonesia,” kata Prabowo dikutip oleh anggota Koalisi Masyarakat Sipil, Julius Ibrani, yang memberikan pernyataan tertulis yang diterima Lintaswaktu33 pada 5 Juni 2025.
Julius berkomentar, LSM baik di Indonesia maupun dari berbagai belahan dunia datang dengan tujuan tunggal untuk membangun bangsa bersama warga dengan memastikan suara masyarakat sampai ke pemerintah.
“Ada banyak contoh di mana beberapa lembaga ini dijadikan sebagai salah satu pilar pembangunan bangsa. Mereka berfungsi sebagai jembatan bagi rakyat untuk mengartikulasikan dan memberikan pendapat mereka terhadap proses kenegaraan,” tegas Julius.
Selain itu, Kepala Divisi Hukum KontraS Andrie Yunus berpendapat dalam pernyataannya bahwa Prabowo adalah musuh asing baru yang mempertanyakan ide tersebut hanya merupakan bentuk antikritis.
Prabowo Menunjukkan Paranoia Berlebihan Setelah Menyatakan LSM Didanai Oleh Pihak Asing.
Beberapa organisasi masyarakat sipil mempermasalahkan klaim Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa ada LSM yang menerima dana dari pihak asing untuk tujuan memecah belah bangsa.
Koalisi Masyarakat Sipil berpendapat bahwa pernyataan ini di luar konteks dan bisa menjadi awal dari penghilangan suara kritis pemerintah secara dramatis. Juga diklaim bahwa pernyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah Prabowo terlalu paranoid terhadap para kritikus.
“Ini tidak bersejarah ketika Prabowo mengklaim bahwa ia telah memberi label LSM sebagai pengganggu ikonik karena kenyataannya mereka adalah aktor yang memastikan pemeriksaan dan penyeimbangan yang aktif dalam sistem pemerintahan Indonesia,” kata Prabowo dikutip oleh anggota Koalisi Masyarakat Sipil, Julius Ibrani, yang memberikan pernyataan tertulis yang diterima Tirto pada 5 Juni 2025.
Julius berkomentar, LSM baik di Indonesia maupun dari berbagai belahan dunia datang dengan tujuan tunggal untuk membangun bangsa bersama warga dengan memastikan suara masyarakat sampai ke pemerintah.
“Ada banyak contoh di mana beberapa lembaga ini dijadikan sebagai salah satu pilar pembangunan bangsa. Mereka berfungsi sebagai jembatan bagi rakyat untuk mengartikulasikan dan memberikan pendapat mereka terhadap proses kenegaraan,” tegas Julius.
Selain itu, Kepala Divisi Hukum KontraS Andrie Yunus berpendapat dalam pernyataannya bahwa Prabowo adalah musuh asing baru yang mempertanyakan ide tersebut hanya merupakan bentuk antikritis.
Sementara itu, Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menambahkan bahwa musuh utama bangsa bukanlah LSM yang didanai oleh asing, melainkan elite-elite politik yang terlibat dalam tindak pidana korupsi.
"Musuh utama bangsa kita dan yang melumpuhkan negara kita adalah elite-elite politik yang terlibat dalam korupsi. Mereka korupsi yang bukan hanya mengambil uang rakyat, tetapi juga korupsi politik yang merusak institusi demokrasi dan hak asasi manusia," kata Usman.
Usman menambahkan bahwa elite-elite politik tersebut juga melakukan korupsi moral yang bertentangan dengan kepentingan negara, seperti mengedepankan kepentingan pribadi dan keluarga.
"Mereka juga melakukan korupsi moral yang merusak kepentingan bangsa dan negara, menjadikannya kepentingan keluarga, anak, menantu, keponakan, cucu, dan kroni," sebut Usman.
0 Komentar