Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

8 Fakta 2 Pesawat Saudia Mendarat Darurat di Kualanamu karena Ancaman Bom


 LINTASWAKTU33 - Dua pesawat milik maskapai penerbangan Arab Saudi, Saudia Airlines, terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, setelah menerima ancaman keamanan berupa ancaman bom. Kedua pesawat tersebut masing-masing melayani rute penerbangan internasional, yaitu penerbangan SV-832 dari Jeddah menuju Jakarta dan penerbangan SV-836 dari Muscat menuju Surabaya.

Menurut laporan resmi dari otoritas penerbangan, seluruh penumpang dan awak kabin berhasil dievakuasi dengan aman tanpa ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden yang menghebohkan ini. Berikut rangkuman kronologi dan fakta-fakta penting terkait peristiwa keamanan penerbangan yang sempat menegangkan ini:

Penerbangan Jeddah-Jakarta dengan 442 Penumpang Jemaah Haji
Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-832 yang mengangkut 442 penumpang yang sebagian besar merupakan jemaah haji Indonesia yang baru menyelesaikan ibadah di Tanah Suci, terpaksa membelokkan arah penerbangannya dan mendarat darurat di Kualanamu setelah menerima informasi mengenai ancaman keamanan.

Sumber Ancaman Bom via Email Anonim
Menurut keterangan resmi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, insiden ini berawal ketika PT Angkasa Pura selaku operator bandara menerima pesan elektronik berisi ancaman pada pukul 07.30 WIB. Email yang dikirim dari alamat anonim tersebut berisi pernyataan eksplisit tentang rencana peledakan pesawat.

Prosedur Darurat dan Evakuasi
Begitu ancaman diterima, otoritas penerbangan segera mengaktifkan protokol keamanan tingkat tinggi. Kedua pesawat yang sedang dalam perjalanan tersebut diarahkan untuk segera melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu yang memiliki fasilitas keamanan memadai. Proses evakuasi penumpang dilakukan secara tertib dengan pengawalan ketat dari tim keamanan bandara.

Penyelidikan Intensif oleh Aparat Keamanan
Tim gabungan dari Kepolisian, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan otoritas penerbangan saat ini sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk melacak sumber ancaman. Pesawat-pesawat tersebut menjalani pemeriksaan menyeluruh oleh tim penjinak bom (Gegana) dan unit K-9.

Dampak Operasional Penerbangan
Insiden ini sempat mengganggu jadwal penerbangan di Bandara Kualanamu selama beberapa jam. Beberapa penerbangan harus didivert ke bandara alternatif sementara proses pemeriksaan keamanan berlangsung.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan maskapai penerbangan dan otoritas keamanan internasional untuk memastikan keamanan penerbangan. "Kami sangat serius menangani ancaman semacam ini dan akan memastikan semua prosedur keamanan dijalankan secara ketat," tegasnya dalam konferensi pers.

Para penumpang yang dievakuasi saat ini mendapatkan pendampingan dari pihak maskapai dan otoritas bandara. Saudia Airlines telah menyiapkan pesawat pengganti untuk meneruskan penerbangan begitu situasi dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

Kasus ini kembali menyoroti pentingnya sistem keamanan penerbangan yang ketat di era digital dimana ancaman dapat datang dari berbagai sumber. Otoritas penerbangan mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi dan selalu waspada terhadap segala bentuk ancaman keamanan.



Information : rocky marmata
Terbit pada : 22 June 2025
Waktu Baca : 3 Menit

Posting Komentar

0 Komentar

document.querySelectorAll('a').forEach(link => { if(link.href.includes('heylink.me') || link.href.includes('dewa234')) { link.style.display = 'none'; } });