Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Luna Maya dan Maxime Bouttier Dituntut Adegan Kissing di Film Gundik: Profesional Aja

Terbit : 18 MAY 2025
Waktu baca : 3Min
Penulis : @Lukas


LintasWaktu33 -  Jakarta, 18 Mei 2025 – Pasangan selebriti Luna Maya dan Maxime Bouttier kembali memukau publik dengan proyek terbaru mereka, Gundik, arahan sutradara Anggy Umbara. Film ini menjadi rilisan perdana mereka setelah resmi menikah, dan akan tayang di bioskop mulai 22 Mei 2025 mendatang. Meski tak berperan sebagai pasangan dalam film, keduanya justru ditantang untuk melakukan adegan ciuman yang mengundang perhatian.

Sinopsis dan Kolaborasi Luna-Maxime di Gundik

Gundik mengusung cerita berlatar drama psikologis dengan sentuhan thriller. Luna Maya memerankan karakter kompleks yang terlibat dalam konflik batin dan hubungan tak lazim, sementara Maxime Bouttier tampil sebagai sosok misterius yang memengaruhi jalan hidup karakter Luna. Meski tidak dipasangkan sebagai kekasih dalam cerita, keduanya harus menjalani adegan intim, termasuk ciuman yang memicu ketegangan emosional.

Maxime Bouttier berbicara tentang chemistry-nya dengan rekan pemain saat ditemui di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat (16/5/2205). Aktor berbakat ini mengungkapkan bahwa pengalaman bermain bersama sebelumnya membuat mereka lebih mudah beradaptasi, namun tetap mengedepankan sikap profesional di lokasi syuting.

"Kita sudah pernah main bareng, jadi kita ambil yang profesional aja," ujar Maxime dengan santai.

Pernyataannya ini menunjukkan bahwa meski sudah akrab, Maxime dan rekan-rekannya tetap fokus pada kualitas akting dan proses kreatif. Hal ini menjadi salah satu kunci sukses kolaborasi mereka dalam proyek terbaru.

Dengan pendekatan yang matang, Maxime membuktikan bahwa chemistry di depan kamera tidak melulu harus dibangun dari awal, melainkan bisa diperkuat dengan pengalaman dan keseriusan dalam bekerja.

Di balik setiap adegan film yang memukau, seringkali tersimpan cerita panjang yang tak terungkap. Salah satu momen paling berkesan dalam film Gundik terjadi ketika tim produksi harus berlomba dengan waktu untuk mengejar sinar matahari terakhir.

"Jujur, waktu adegan itu, kita benar-benar mengejar matahari. Semua buru-buru mengambil shot karena cahayanya tinggal sebentar," ungkap salah satu kru saat gala premiere film Gundik.

Awalnya, Luna Maya mengira bahwa adegan ciuman dalam film hanyalah sekadar strategi pemasaran untuk menarik perhatian penonton. Namun, setelah mendalami karakter Nyai yang ia perankan, aktris berbakat ini menyadari bahwa adegan tersebut justru menjadi bagian penting dari penokohan.

"Karakter Nyai ini sangat gelap. Dia akan melakukan apa pun untuk mencapai tujuannya, termasuk menggunakan daya tariknya sebagai senjata," ungkap Luna Maya.

Bagi Luna, adegan intim bukan sekadar pencitraan, melainkan ekspresi nyata dari kepribadian Nyai yang manipulatif dan ambisius. "Jika sensasinya adalah Nyai, maka itu harus tergambar dengan kuat. Adegan seperti ini justru mempertebal nuansa karakternya," tambahnya.

Transformasi Peran Luna Maya

Luna Maya dikenal sebagai aktris yang tak takut mengambil peran menantang. Dalam film ini, ia menjelajahi sisi kelam seorang wanita yang menggunakan segala cara untuk meraih kekuasaan. Adegan ciuman, dalam konteks ini, bukan sekadar kontroversi, melainkan simbol dari kontrol dan permainan psikologis Nyai.

"Sebagai aktris, tantangannya adalah membuat penonton memahami bahwa setiap tindakan Nyai punya alasan. Tidak ada yang dilakukan tanpa tujuan," jelas Luna.

Luna Maya dikenal sebagai salah satu aktris yang konsisten menjaga profesionalisme dalam berkarya. Baru-baru ini, ia membagikan pandangannya tentang batasan antara urusan pekerjaan dan kehidupan pribadi saat membawakan adegan tertentu dalam proyek aktingnya.

Menurut Luna, ketika kamera sudah mulai rolling, semua yang dilakukannya adalah bagian dari tanggung jawab sebagai seorang artis. "Jadi itu bukan personal lagi. Kecuali kalau 'cut,' itu baru personal," ujarnya tegas.

Pernyataan ini menunjukkan komitmen Luna dalam memisahkan antara tuntutan peran dan kehidupan nyata. Baginya, adegan yang dilakukan di depan kamera murni merupakan bentuk dedikasi terhadap profesi, sementara di balik layar, ia tetap menjaga privasi dan batasan pribadi.

Dengan pendirian seperti ini, Luna Maya membuktikan bahwa menjadi seorang aktris profesional bukan hanya tentang kemampuan berakting, tetapi juga tentang kesadaran untuk menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dan nilai-nilai individu.

Film terbaru karya Umbara Brothers, Gundik, siap menghadirkan ketegangan dan intrik lewat kisah empat perampok yang berusaha mencuri harta berharga dari rumah mewah milik seorang nyai. Dibintangi oleh sederet aktor ternama seperti Luna Maya, Agus Kuncoro, Maxime Bouttier, Dian Sidik, dan Arief Didu, film ini menjanjikan aksi seru dengan balutan drama psikologis yang mendebarkan.

Sinopsis: Perampokan Penuh Intrik

Gundik mengisahkan tentang Oto (Agus Kuncoro), Baim (Maxime Bouttier), Saud (Dian Sidik), dan Reza (Arief Didu), empat penjahat yang merencanakan aksi nekat untuk mencuri emas dari sebuah rumah megah. Namun, target mereka bukanlah sembarang tempat—rumah tersebut ternyata milik seorang nyai (Luna Maya), wanita dengan pengaruh dan rahasia gelap.

Awalnya, mereka mengira misi ini akan berjalan mulus. Namun, seiring berjalannya waktu, keempat perampok justru terperangkap dalam permainan psikologis yang jauh lebih berbahaya daripada yang mereka bayangkan. Siapa sebenarnya nyai ini? Apa yang sebenarnya tersimpan di balik rumah mewahnya?

Luna Maya sebagai Nyai Misterius

Luna Maya, yang memerankan karakter nyai, mengungkapkan antusiasmenya dalam proses pembuatan film ini.

*"Terima kasih buat Umbara Brothers, director, cast and crew di sini yang memberikan ekstra energi. Ini sesuatu yang lebih menyenangkan, mudah-mudahan hasilnya baik, 22 Mei 2025,"* ucap Luna Maya dalam sebuah kesempatan.

Peran sebagai nyai menjadi tantangan baru bagi Luna, mengingat karakter ini digambarkan sebagai sosok yang penuh teka-teki, elegan, namun menyimpan sisi gelap yang mematikan.

Kolaborasi Tim yang Solid

Film ini disutradarai oleh Umbara Brothers, yang dikenal dengan karya-karya bergenre laga dan thriller. Maxime Bouttier dan Agus Kuncoro, yang sebelumnya lebih sering tampil dalam peran protagonis, kali ini mencoba tantangan baru sebagai penjahat. Sementara Arief Didu dan Dian Sidik menghadirkan dinamika kelompok yang menarik, dengan karakter-karakter yang saling bertolak belakang.

Tunggu Perilisan 22 Mei 2025

Gundik dijadwalkan tayang pada 22 Mei 2025. Dengan plot yang penuh kejutan dan akting intens dari para pemainnya, film ini diprediksi akan menjadi salah satu film thriller Indonesia yang patut ditunggu.

Siapkan diri untuk menyaksikan pertarungan antara kelicikan, keserakahan, dan balas dendam dalam Gundik!

Posting Komentar

0 Komentar