Information : rocky marmata
Terbit pada : 12 Mei 2025
Waktu Baca : 3 Menit
LINTASWAKTU33 - Depok, Jawa Barat – Insiden tawuran yang melibatkan pelajar Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tapos, Depok, mendapat perhatian serius dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Peristiwa ini memicu kekhawatiran akan pengaruh lingkungan dan media sosial terhadap perilaku anak-anak.
Aris Adi Leksono, Komisioner KPAI, menegaskan bahwa orang tua dan guru perlu lebih waspada dalam memantau perkembangan anak. "Kasus ini harus menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih aktif mendeteksi perubahan perilaku anak sejak dini," ujarnya saat diwawancarai pada Senin (12/5/2025).
Menurut Aris, pengawasan terhadap penggunaan media sosial oleh anak-anak tidak boleh diabaikan. "Kami menduga ada kemungkinan anak-anak terpengaruh konten kekerasan yang mereka lihat di internet atau tayangan lainnya," jelasnya.
KPAI juga mendorong pihak sekolah untuk menelusuri penyebab tawuran tersebut. "Perlu diketahui apakah ini murni ikut-ikutan atau ada faktor lain yang memicu aksi ini," tambah Aris.
Diyah Puspitarini, Komisioner KPAI lainnya, menyatakan keprihatinan mendalam atas kejadian ini. "Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak bisa dibenarkan, apalagi melibatkan anak-anak yang seharusnya berada dalam lingkungan yang aman," tegas Diyah.
Imbauan untuk Orang Tua dan Sekolah
Diyah menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam mendampingi anak. "Orang tua harus memantau kegiatan anak di luar sekolah dan menjaga komunikasi yang baik dengan pihak sekolah," ucapnya.
KPAI juga meminta Dinas Pendidikan Kota Depok segera mengambil langkah antisipatif. "Ini saatnya kita semua berevaluasi. Tawuran tidak hanya terjadi di kalangan SMP atau SMA, tapi sudah merambah ke tingkat SD. Kewaspadaan semua pihak sangat diperlukan," pungkas Diyah.
Peristiwa ini diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap anak-anak, guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
0 Komentar