LINTASWAKTU33, Perkembangan teknologi digital telah membawa banyak kemudahan. Namun di balik kemudahan itu muncul ancaman siber yang semakin canggih, salah satunya social engineering — teknik manipulasi psikologis yang bertujuan memperoleh informasi sensitif dari korban.
Apa itu Social Engineering?
Social engineering (soceng) adalah teknik manipulasi psikologis yang digunakan pelaku untuk mengelabui korban agar memberikan informasi sensitif seperti PIN, password, kode OTP, atau nomor kartu kredit lengkap dengan CVV. Pelaku kerap menyamar sebagai pihak yang dipercaya — misalnya petugas bank atau customer service — untuk menciptakan rasa urgensi sehingga korban panik dan menyerahkan data.
Contoh Modus yang Sering Dipakai
1. Panggilan palsu mengatasnamakan bank
Pelaku mengaku sebagai petugas bank, menyebutkan informasi separuh benar (mis. nama atau beberapa angka rekening) lalu meminta OTP atau PIN untuk "verifikasi".
2. Pesan atau email phishing
Tautan palsu yang tampak seperti situs resmi akan meminta Anda memasukkan kredensial atau data kartu. Periksa URL dengan teliti sebelum mengklik.
3. Lampiran berbahaya
Lampiran atau file yang dikirim via email/WA dapat berisi malware yang mencuri data ketika dibuka. Hindari membuka file dari pengirim tak dikenal.
Data & Dampak
Data menunjukkan peningkatan laporan penipuan digital. Sebagai contoh, laporan dari instansi terkait pada 2025 mencatat peningkatan signifikan kasus penipuan digital, dengan kerugian finansial yang besar. Karena itu, kesadaran dan tindakan pencegahan oleh pengguna sangat krusial.
Cara-cara Pencegahan (Langkah Praktis yang Bisa Dilakukan)
Berikut langkah konkret yang bisa Anda terapkan hari ini untuk meminimalkan risiko:
Langkah Darurat jika Menjadi Korban
- Segera hubungi bank atau penyedia layanan untuk memblokir akun/kartu.
- Laporkan kejadian ke pihak berwajib dan (jika relevan) ke layanan pengaduan siber di daerah Anda.
- Ganti semua kata sandi akun penting dan aktifkan 2FA.
Kesimpulan
Teknik social engineering mengandalkan manipulasi emosi—terutama rasa takut dan urgensi. Kunci utama pencegahan adalah ketenangan, verifikasi, dan kebiasaan keamanan digital yang konsisten. Dengan langkah-langkah sederhana di atas, risiko pencurian data dan penyalahgunaan dana dapat diminimalkan sehingga Anda dapat bertransaksi dengan lebih aman.
- idn33 -