Pertemuan Emosional: Trent Alexander-Arnold dan Mohamed Salah di Liga Champions
Pertemuan antara Liverpool dan Real Madrid di Liga Champions selalu menjadi salah satu laga yang menyedot perhatian dunia. Dua raksasa Eropa dengan sejarah panjang dan rentetan duel berkelas tersebut kembali dipertemukan melalui undian babak gugur musim ini. Namun ada satu hal yang membuat pertemuan tersebut menjadi jauh lebih emosional: Link Mustang303 Trent Alexander-Arnold kini berseragam Real Madrid.
Kondisi ini menciptakan dinamika baru, terutama bagi rekan-rekan lamanya di Liverpool. Salah satunya adalah Mohamed Salah, pemain yang selama bertahun-tahun menjadi partner Trent dalam membangun sisi kanan Liverpool yang terkenal mematikan.
Sebelum kepindahan Trent resmi, hubungan keduanya sangat erat. Setelah Trent pindah ke Real Madrid, banyak yang bertanya-tanya bagaimana para pemain Liverpool — terutama Salah — menanggapi kemungkinan bertemu mantan rekannya di panggung terbesar Eropa.
Dalam sebuah wawancara panjang, Trent akhirnya mengungkap bagaimana Salah bereaksi ketika mendengar kabar bahwa Liverpool berpeluang bertemu Real Madrid, terlebih setelah undian memastikan keduanya saling berhadapan.
Salah Lebih Emosional Setelah Trent Dipastikan Jadi Pemain Real Madrid
Wawancara terbaru menunjukkan bahwa reaksi Salah terhadap undian ini tidak bisa dipisahkan dari peristiwa yang terjadi sebelumnya — yakni pindahnya Trent ke Real Madrid, sesuatu yang mengejutkan sebagian besar penggemar Liverpool.
Tidak lama setelah kepindahan tersebut, Salah sempat mengecam keras perlakuan sebagian fans Liverpool yang menyoraki Trent di Anfield. Salah menganggap hal tersebut tidak pantas, terutama mengingat jasa besar Trent selama 20 tahun di klub.
“Trent tidak pantas dihina. Dia memberi semuanya untuk klub ini,” tegas Salah dalam wawancara dengan media Inggris pada Mei lalu.
Dalam konteks undian Liga Champions, emosi tersebut masih tersisa. Salah menganggap bahwa pertandingan melawan Real Madrid bukan sekadar duel, melainkan pertemuan yang akan sangat personal.
Trent Mengakui: “Mo Salah Adalah Lawan yang Tidak Ingin Aku Hadapi”
Ketika ditanya bagaimana perasaannya menghadapi Liverpool — khususnya Salah — sebagai pemain Real Madrid, Trent tak berusaha menyembunyikan perasaannya.
“Jujur saja, Mo adalah lawan terakhir yang ingin aku hadapi. Aku tahu setiap trik dia, tapi dia juga tahu setiap kelemahanku.”
Ia juga mengatakan bahwa Liverpool akan selalu menjadi rumah baginya, meski kini ia harus mengenakan seragam putih Madrid.
Saat pertandingan diumumkan secara resmi melalui undian, Trent menceritakan bahwa pesan pertama yang masuk ke ponselnya adalah dari Salah — bukan dari keluarga, bukan dari pemain Madrid.
“Mo hanya bilang: ‘Siap-siap. Kita tidak saling memberi hadiah di sini.’”
Tim Liverpool Menganggap Pertemuan Ini sebagai Ajang Pembuktian
Walaupun Liverpool saat ini berada dalam masa transisi dengan beberapa wajah baru di skuad, pertemuan melawan Madrid selalu membawa atmosfer besar. Salah, sebagai salah satu pemain senior dan ikon tim, memikul peran besar dalam menjaga mental skuad.
Menurut kabar internal, Salah memberi pesan kepada rekan satu timnya: “Kita pernah menghadapi Madrid di final. Sekarang kita bertemu di fase gugur. Tidak ada alasan untuk takut.”
Salah juga menyebut bahwa meskipun Trent kini menjadi lawan, hal itu tidak mengurangi rasa hormatnya.
Pertemuan yang Tak Terhindarkan
Pertandingan ini bukan hanya duel taktik dan kualitas, tetapi juga duel emosional:
- Salah melawan mantan rekan terbaiknya.
- Trent menghadapi klub yang membesarkan namanya selama dua dekade.
- Madrid dan Liverpool melanjutkan rivalitas panjang di Eropa.
Suporter kedua tim sudah mulai membicarakan laga ini bahkan jauh sebelum tanggal pertandingan diumumkan secara resmi. Ungkapan reaksi Mohamed Salah setelah undian Madrid vs Liverpool bukan hanya tentang pertandingan. Itu tentang hubungan, rasa hormat, sejarah, dan perubahan besar yang terjadi dalam setahun terakhir.