Dipublikasikan oleh Willyam •

Nama Situs Resmi Mustang303 Alexander Isak pernah menjadi simbol harapan baru di Tyneside. Striker asal Swedia ini datang dengan senyum tenang, gaya bermain elegan, dan reputasi sebagai penyerang modern dengan naluri mematikan. Saat Newcastle United memboyongnya dari Real Sociedad pada Agustus 2022 dengan harga sekitar £63 juta, banyak yang menyebut transfer itu sebagai tonggak awal “era baru” klub di bawah kepemilikan konsorsium PIF (Public Investment Fund) asal Arab Saudi.
Namun, tiga tahun setelah kedatangannya, kisah Isak di St. James’ Park justru berakhir dengan nada getir — dan kini, banyak yang menyebutnya kena karma.
Awal Mula Sang Bintang
Isak langsung mencuri perhatian sejak debutnya: ia mencetak gol indah ke gawang Liverpool di Anfield hanya beberapa hari setelah resmi berseragam hitam-putih. Walau sempat diganggu cedera di musim pertamanya, performanya terus meningkat.
Musim 2023/24 menjadi titik balik. Ia mencetak 21 gol di Premier League, menjadi pemain Newcastle pertama yang menembus angka 20 sejak legenda Alan Shearer.
Pada Maret 2025, Newcastle mengakhiri puasa gelar selama 70 tahun dengan menjuarai EFL Cup, mengalahkan Liverpool 2-1 — dan Isak menjadi pahlawan dengan gol penentu kemenangan. Para pendukung pun menyanjungnya setinggi langit.
“Dia adalah Shearer baru!” tulis salah satu banner di St. James’ Park. Saat itu, tak ada yang menyangka kisah emas itu akan berbalik begitu cepat.
Babak Baru di Liverpool: Harapan yang Berat
Liverpool akhirnya meresmikan kedatangan Isak pada awal September 2025. Pelatih baru mereka, Arne Slot, menaruh harapan besar padanya untuk menjadi penerus era Mohamed Salah. Namun, realita di lapangan tidak seindah ekspektasi.
Hingga akhir Oktober 2025, Isak baru mencetak tiga gol dari sepuluh pertandingan Premier League. Kombinasi dengan Salah dan Darwin Núñez belum berjalan lancar, dan Arne Slot sempat mengeluarkan pernyataan jujur:
“Kerja sama di lini depan masih sangat sulit. Isak masih mencari cara terbaik untuk menyesuaikan diri.”
Sementara itu, Newcastle — meski kehilangan bintang besarnya — justru tampil solid dengan gaya bermain kolektif. Pemain muda baru, Yankuba Minteh, tampil impresif dan disebut media sebagai “poster boy baru” proyek PIF.
“Kena Karma”: Dari Legenda ke Kontroversi
Istilah kena karma yang kini viral di kalangan pendukung Newcastle tak muncul tanpa alasan. Dalam pandangan mereka, Isak dianggap “terlalu cepat besar kepala.” Setelah menjadi pahlawan di final, ia menuntut lebih banyak kekuasaan dan bayaran — namun kini ia justru kesulitan di klub barunya.
Bagi sebagian fans, ini adalah karma dari keputusannya sendiri:
- Ia meninggalkan klub yang membesarkannya secara emosional demi uang dan status.
 - Ia kehilangan dukungan publik yang dulu memujanya.
 - Dan ironisnya, ia kini berada di klub yang dulu menjadi “musuh final” yang ia kalahkan.
 
Media Inggris seperti Newcastle World menulis: “Isak telah berpindah dari legenda ke kontroversi dalam waktu kurang dari satu tahun. Ia memenangkan trofi yang membuatnya abadi — namun cara ia meninggalkan klub membuat sebagian fans menghapus kenangan itu.”
Warisan yang Tersisa di St. James’ Park
Terlepas dari kontroversi, tak bisa dipungkiri bahwa Isak telah meninggalkan warisan kuat di Newcastle: membawa klub ke Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2003, memecahkan rekor gol era Premier League, dan mempersembahkan trofi domestik pertama sejak 1955.
Namun, bagaimana ia dikenang di masa depan masih menjadi perdebatan. Apakah ia tetap “legenda” karena prestasinya, atau sekadar “mantan bintang” yang jatuh karena ambisi pribadi?
Antara Ambisi, Loyalitas, dan Karma
Kisah Alexander Isak di Newcastle adalah cermin dunia sepak bola modern: di mana kesetiaan, uang, dan reputasi saling berbenturan. Dalam tiga tahun, ia mengalami semua fase — dari underdog hero, iconic striker, hingga controversial exit.
Dan jika benar istilah karma berlaku di sepak bola, maka saat ini Isak sedang merasakannya: ia meninggalkan klub yang mencintainya, tapi belum diterima sepenuhnya di klub barunya; ia mencari kejayaan baru, tapi justru kehilangan tempat di hati para fans; ia ingin naik level, tapi kini harus berjuang dari bawah lagi.
Ikuti terus kabar terbaru seputar Premier League dan perkembangan karier Login di situs Mustang303 resmi Alexander Isak hanya di portal berita terpercaya kami.