Terbit pada : 09 September 2025
Waktu Baca : 2 Menit
"Kami menyediakan produk dalam dua kategori—premium dan yang lebih ekonomis. Dengan pendekatan ini, kami bisa menyesuaikan penawaran produk sesuai dengan kebutuhan tiap segmen pasar," ujarnya dalam Public Expose yang digelar secara virtual pada Senin, 8 September 2025.
Tak hanya fokus pada diversifikasi segmen produk, UNTR juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam layanan purna jual. Inisiatif ini memungkinkan perusahaan untuk menghadirkan paket perawatan berkala atau preventive maintenance yang cepat dan andal, demi meningkatkan kepuasan pelanggan.
Di samping itu, UNTR tengah mempersiapkan peluncuran produk terbaru yang dijadwalkan hadir di akhir tahun ini hingga awal tahun depan. Salah satu produk yang akan dirilis adalah ekskavator kecil dengan kode PC75, yang ditujukan untuk sektor agribisnis maupun konstruksi. Menurut Loudy, peluncuran ini menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk tetap kompetitif di tengah serbuan produk asing.
Berdasarkan data hingga Juli 2025, divisi mesin konstruksi UNTR mencatat lonjakan penjualan unit Komatsu sebesar 23 persen, mencapai 3.098 unit, didorong oleh pertumbuhan di seluruh sektor industri. Komatsu tetap menjadi pemimpin pasar alat berat dengan pangsa pasar sebesar 24 persen, berdasarkan riset internal.
Adapun merek lain yang juga mencatat pertumbuhan adalah Scania, dengan penjualan naik dari 229 unit menjadi 323 unit, serta UD Trucks yang meningkat dari 103 unit menjadi 114 unit.
Sementara itu, sepanjang semester pertama 2025, pendapatan dari penjualan suku cadang dan layanan perawatan tumbuh 2 persen menjadi Rp5,5 triliun. Secara keseluruhan, lini bisnis mesin konstruksi mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar 34 persen menjadi Rp20,9 triliun.
Dengan strategi yang mengedepankan diversifikasi produk, penguatan layanan digital, serta peluncuran produk baru, UNTR menunjukkan komitmennya dalam menjaga dominasi di pasar alat berat nasional meski dihadapkan pada tantangan persaingan global yang semakin intens.