Pelemahan Rupiah dan Proyeksi The Fed Menjadi Fokus Pasar - jaguar33
Penulis: @johan | Terbit: 17 September 2025 | Waktu Baca: 2 menit
Latar Belakang Pelemahan Rupiah
LINTASWAKTU33 - Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah seiring dengan pelaku pasar yang mencermati lebih lanjut kebijakan pengalihan dana ke perbankan di dalam negeri.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Selasa sore melemah sebesar 24,50 poin atau 0,15 persen menjadi Rp16.440 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.415 per dolar AS.
“Pelaku pasar merespon negatif gebrakan menteri keuangan mengucurkan dana Rp200 triliun yang mengendap di Bank Indonesia (BI) untuk disalurkan perbankan menjadi kredit, awalnya cukup menggembirakan pasar dan berbau politis agar mendapatkan simpati publik,” ujar Ibrahim.
Potensi Pelanggaran Konstitusi
Ibrahim menyebut program tersebut berpotensi melanggar tiga undang-undang sekaligus.
Ia menjelaskan, pengucuran dana seharusnya melalui proses legislasi yang baik, yaitu melalui APBN yang sistematis.
Proses penyusunan, penetapan dan alokasi APBN diatur oleh:
- Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 23
- UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara
- UU APBN tahunan
“Prosedur resmi dan aturan main ketatanegaraan harus dijalankan karena anggaran negara masuk ke dalam ranah publik, bukan anggaran privat atau perusahaan,” ujar Ibrahim.
Peringatan Ibrahim pada Pemerintah
Ia menekankan, kebijakan yang tidak mengikuti aturan main akan menjadi preseden buruk bagi masa depan anggaran publik.
“Pejabat-pejabat negara harus menaati aturan dan menjalankan kebijakan sesuai RKP dari Kementerian/Lembaga serta pemerintah daerah,” jelasnya.
Kondisi Global: Fokus The Fed & Tekanan Minyak
Dari mancanegara, Ibrahim mengatakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin hampir pasti terjadi pada pertemuan 16–17 September 2025.
Pasar akan fokus pada arah kebijakan moneter dan proyeksi ekonomi ke depan.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump pekan lalu menyerukan sanksi tingkat kedua terhadap industri minyak Rusia, termasuk pembeli utama seperti India dan China.
Trump juga mengenakan tarif 50% ke India pada akhir Agustus 2025 dan mendorong NATO, UE, serta G7 untuk menghentikan pembelian minyak dari Rusia.
Pergerakan Kurs Terkini
Kurs JISDOR Bank Indonesia hari ini menguat ke Rp16.385 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405.