Dipublikasikan oleh LansoFirmansyah •

Pertandingan Manchester United kontra Chelsea di Old Trafford tak hanya menyajikan drama di lapangan hijau, tetapi juga menimbulkan perdebatan di luar pertandingan. Sorotan tajam diarahkan pada manajer Manchester United, Ruben Amorim, yang berkali-kali meninggalkan area teknis saat laga berlangsung Daftar sekarang di Mustang303. Aksi ini jelas melanggar aturan resmi Premier League, namun yang mengejutkan, wasit dan ofisial pertandingan tidak memberikan teguran maupun sanksi.
Aturan Premier League Soal Area Teknis
Dalam regulasi resmi Premier League, area teknis adalah zona terbatas yang ditandai garis kotak di pinggir lapangan. Manajer maupun staf hanya diperbolehkan berdiri di dalam area itu ketika memberikan instruksi. Jika meninggalkan batas tersebut, wasit berhak memberikan peringatan hingga kartu kuning kepada manajer.
Beberapa contoh sudah terjadi di musim-musim sebelumnya, di mana manajer seperti Jürgen Klopp atau Antonio Conte sempat mendapat kartu karena dianggap terlalu sering keluar dari area teknis untuk memprotes atau memberi instruksi. Dengan begitu, aturan ini seharusnya berlaku tegas kepada siapa pun.
Namun, di laga panas antara MU dan Chelsea, Amorim beberapa kali tertangkap kamera berada di luar kotak teknisnya. Bahkan ia sempat berjalan ke garis lapangan, mendekati hakim garis, dan memberikan instruksi langsung kepada pemain dari luar batas.
Faktor Cuaca Jadi Alasan “Dimaafkan”
Laporan media Inggris kemudian mengungkap alasan mengapa wasit tidak memberikan hukuman kepada Amorim. Rupanya, pada pertandingan tersebut Old Trafford diguyur hujan deras yang membuat area teknis tergenang air. Area tempat Amorim berdiri bahkan nyaris terendam, sehingga sulit baginya untuk tetap berada di dalam kotak.
Sportbible melaporkan bahwa kondisi cuaca ekstrem tersebut menjadi pertimbangan ofisial pertandingan untuk “memaafkan” pelanggaran teknis Amorim. Dengan kata lain, pelatih asal Portugal itu tidak sepenuhnya sengaja melanggar, melainkan dipaksa oleh keadaan untuk mencari tempat berdiri yang lebih layak.
Amorim Tetap Emosional di Pinggir Lapangan
Meski alasan cuaca bisa dipahami, gaya kepelatihan Amorim yang ekspresif tetap jadi perhatian. Ia kerap terlihat berteriak, menunjuk ke arah lapangan, hingga beberapa kali melakukan protes ke wasit keempat. Intensitas tinggi tersebut memang identik dengan dirinya sejak masih melatih Sporting Lisbon, dan kini terbawa ke Premier League.
Kendati begitu, tidak sedikit pihak yang mengkritik bahwa alasan cuaca seharusnya tidak menghapus kewajiban mengikuti aturan. “Kalau aturannya ada, ya ditegakkan. Tidak peduli hujan atau tidak,” tulis salah satu pengamat di media sosial.
Respon Publik dan Media
Perilaku Amorim segera menuai reaksi beragam. Sebagian fans Manchester United membelanya, menyebut bahwa itu adalah bentuk totalitas sang manajer. “Dia tidak bisa duduk diam, itu bukti dia peduli. Kami senang melihatnya aktif,” ujar salah satu fan di forum MU.
Namun, media Inggris justru mempertanyakan konsistensi penerapan aturan. Mereka menilai Amorim mendapat perlakuan lebih lunak dibanding manajer lain yang pernah dihukum karena pelanggaran sejenis. Perdebatan pun muncul, apakah Premier League memang fleksibel dalam menegakkan aturan ataukah ini hanya pengecualian semata karena faktor cuaca.
Belum Ada Sanksi Resmi
Hingga saat ini, FA maupun Premier League belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Laporan pertandingan juga belum mengindikasikan adanya catatan pelanggaran serius yang dilakukan Amorim. Artinya, kecil kemungkinan sang manajer akan mendapat hukuman tambahan.
Meski demikian, pengalaman pelatih lain menunjukkan bahwa FA bisa saja meninjau ulang kejadian semacam ini melalui rekaman video dan laporan wasit. Jika ditemukan perilaku berlebihan atau dianggap menyalahi aturan secara sengaja, Amorim masih bisa saja menerima teguran resmi.
Fokus Amorim Tetap pada Tim
Dalam wawancara pasca pertandingan, Amorim lebih banyak membicarakan performa timnya. Ia menyoroti bagaimana Manchester United tampil agresif sejak menit awal, bagaimana kartu merah yang diterima Chelsea mengubah jalannya laga, serta pentingnya kemenangan besar ini bagi moral tim.
Amorim sama sekali tidak menyinggung soal dirinya meninggalkan area teknis. Namun publik sudah cukup cerdas untuk menilai bahwa insiden ini akan terus menjadi perbincangan, terutama jika ia kembali melakukan hal serupa di pertandingan berikutnya.
Kontroversi ini membuktikan bahwa aturan Premier League masih menyisakan ruang interpretasi. Apakah karena faktor cuaca atau sikap wasit, Ruben Amorim tetap menjadi sorotan utama di Premier League.