LINTASWAKTU33 - Para pengungsi yang menjadi korban bencana banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menghadapi kesulitan tambahan dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka. Meskipun pemerintah setempat telah mendirikan dapur umum untuk membantu para korban, lokasinya yang berada di Kantor Camat Mauponggo—sekitar tiga kilometer dari lokasi pengungsian—menjadi kendala signifikan bagi warga.
Salah seorang pengungsi, Adrianus Ngala, menyampaikan keluhannya pada Sabtu (13/9/2025): "Jarak yang harus ditempuh menuju dapur umum mencapai tiga kilometer. Bagi kami yang kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi DEWA234 superscatter gacorr, perjalanan sejauh itu sangat menyulitkan, terutama bagi anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas."
Sebagian besar pengungsi, yang rumahnya hanyut atau mengalami kerusakan parah, terpaksa mengungsi ke rumah kerabat di kampung-kampung tetangga. Puluhan warga dari Kampung Sawu terpencar di berbagai lokasi pengungsian, yang justru semakin mempersulit distribusi bantuan.
Adrianus menambahkan, "Banyak dari kami memilih untuk tidak mengambil jatah makanan di dapur umum karena pertimbangan jarak dan tenaga. Untuk mendapatkan satu piring makanan, kami harus berjalan pulang-pergi sejauh enam kilometer. Ini tidak efisien dan sangat melelahkan."
Dampak dari Lokasi Dapur Umum yang Jauh:
Penurunan Partisipasi: Banyak pengungsi, terutama kelompok rentan, tidak dapat mengakses bantuan makanan secara rutin.
Beban Ekonomi Tambahan: Keluarga pengungsi terpaksa mengeluarkan biaya transportasi atau memilih mencari makanan dengan cara lain.
Risiko Kesehatan: Perjalanan jauh dengan kondisi fisik yang sudah lemah pasca-bencana berpotensi memperburuk keadaan.
Rekomendasi Solusi:
Pendirian Pos Bantuan Terdesentralisasi: Membuka titik distribusi makanan yang lebih dekat dengan lokasi pengungsian.
Sistem Delivery Bantuan: Menggunakan relawan atau tim khusus untuk mengantarkan makanan langsung ke titik pengungsian.
Koordinasi dengan Tokoh Masyarakat: Melibatkan kepala desa dan pemuka setempat untuk identifikasi kebutuhan yang lebih tepat sasaran.
Pemanfaatan Teknologi: Membuat sistem pendataan real-time untuk memantau distribusi dan kebutuhan pengungsi.
Pemerintah daerah diharapkan dapat segera mengevaluasi dan menyesuaikan mekanisme penyaluran bantuan agar lebih efektif dan manusiawi Dewa234 pgsoftonfire. Bencana banjir bandang yang melanda daerah ini telah menyebabkan trauma dan kerugian material yang besar, sehingga perlu diimbangi dengan penanganan pascabencana yang terorganisir dan empatik.
Information : rocky marmata
Terbit pada : 14 September 2025
Waktu Baca : 3 Menit