Dipublikasikan oleh SolihinHatab •

Cristiano Ronaldo bukan hanya sekadar megabintang yang pernah mengangkat nama Manchester United di pentas dunia Mustang303 Link Resmi Terbaru . Ia adalah ikon, legenda, sekaligus sosok yang mampu mengubah wajah klub. Namun, kisah kembalinya Ronaldo ke Old Trafford pada musim 2021/22 ternyata tidak berakhir indah. Ujung perjalanan keduanya kembali dipenuhi drama, konflik, dan akhirnya perpisahan yang getir. Kini, sejumlah cerita di balik layar mulai terungkap, seakan menjadi pertanda bahwa kepergiannya memang sudah ditakdirkan.
Awal yang Penuh Euforia
Saat Manchester United resmi mengumumkan kembalinya Cristiano Ronaldo pada Agustus 2021, euforia luar biasa melanda para fans. Old Trafford kembali penuh sesak, jersey bernomor 7 ludes terjual, dan ekspektasi pun membumbung tinggi. Ronaldo menjawab dengan gol demi gol, bahkan menjadi top skor tim meski usianya sudah di atas 35 tahun.
Namun di balik sorotan kamera, suasana ruang ganti ternyata tidak seharmonis yang dibayangkan. Sejumlah pemain muda merasa tertekan dengan standar tinggi Ronaldo. Beberapa lainnya justru tersinggung dengan komentar blak-blakan sang superstar.
Ucapan di Balik Layar yang Jadi Isyarat
Dalam sebuah wawancara off-record yang akhirnya bocor dari orang-orang dekat klub, Ronaldo pernah mengungkapkan kalimat yang kini terdengar seperti ramalan:
“Klub ini tidak seperti dulu. Mentalitasnya menurun, fasilitasnya ketinggalan, dan saya tidak tahu apakah mereka siap kembali ke puncak.”
Ucapan itu awalnya dianggap sebagai bentuk frustrasi sesaat. Namun seiring waktu, pernyataan tersebut terbukti mencerminkan pandangan jujur Ronaldo. Ia merasa Manchester United stagnan, terutama dari sisi manajemen dan ambisi klub.
Konflik dengan Erik ten Hag
Kedatangan Erik ten Hag musim 2022/23 memperburuk situasi. Sang pelatih membawa filosofi baru, yang menuntut disiplin kolektif di atas ego individu. Ronaldo, yang terbiasa menjadi pusat permainan, mulai kehilangan tempat.
Puncaknya terjadi ketika Ronaldo menolak masuk sebagai pemain pengganti dan memilih meninggalkan lapangan lebih dulu. Kejadian itu jadi titik balik: hubungan Ronaldo dan Ten Hag tak bisa diperbaiki lagi. Dalam wawancara kontroversial dengan Piers Morgan, Ronaldo menumpahkan semua unek-uneknya, menyebut klub "dikhianati" dan menuding manajemen tidak menghormatinya.
Takdir Perpisahan
Jika menilik perjalanan tersebut, sulit menampik bahwa tanda-tanda perpisahan sudah ada sejak awal. Ucapan Ronaldo tentang turunnya standar klub, sikap kerasnya di ruang ganti, hingga keberaniannya mengkritik manajemen di depan publik — semua seakan membentuk garis lurus menuju pintu keluar Old Trafford.
Manchester United pun akhirnya memutus kontraknya pada November 2022, hanya beberapa hari sebelum Piala Dunia Qatar. Ronaldo pergi dengan cara yang pahit, berbeda jauh dengan sambutan hangat ketika ia kembali. Kisah ini akan selalu dikenang, baik oleh fans maupun publik sepak bola dunia, sebagai salah satu episode paling dramatis dalam sejarah klub Manchester United.