Dipublikasikan oleh Syamsiralam •

London – Dunia sepak bola kembali dikejutkan oleh kabar mengejutkan dari London Utara. Kapten Korea Selatan dan ikon Tottenham Hotspur, Son Heung-min, resmi mengakhiri kebersamaannya dengan klub setelah delapan musim yang penuh warna. Kepindahan ini memicu berbagai reaksi dari penggemar dan pengamat sepak bola, banyak yang menyebut momen perpisahan ini sebagai "timing yang sempurna" — baik untuk Son, maupun untuk Tottenham.
Simak profil lengkap dan warisan Son selama di Tottenham di Premier League.
Delapan Musim Penuh Loyalitas dan Prestasi
Didatangkan dari Bayer Leverkusen pada tahun 2015, Son dengan cepat menjelma menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di Premier League. Dengan kecepatan, teknik tinggi, dan ketajaman dalam mencetak gol, ia menjadi andalan lini serang Spurs dan mitra ideal bagi Harry Kane selama bertahun-tahun.
Selama berseragam Tottenham, Son mencatatkan lebih dari 150 gol di semua kompetisi dan beberapa kali menjadi top skor klub. Ia juga memenangi penghargaan Pemain Terbaik Asia selama bertahun-tahun dan bahkan masuk dalam PFA Team of the Year.
Namun, meski kontribusinya luar biasa, satu hal yang selalu luput dari rekornya bersama Spurs adalah trofi besar.
Mengapa Sekarang adalah Waktu yang Tepat?
Keputusan Son untuk hengkang diyakini bukan karena penurunan performa, melainkan karena kebutuhan akan tantangan baru dan ambisi untuk meraih gelar juara. Pada usia 33 tahun, Son dinilai tengah berada di persimpangan karier — cukup senior untuk membawa pengalaman, namun masih memiliki fisik dan insting tajam yang bisa diandalkan.
Bagi Tottenham sendiri, kepergian Son membuka jalan untuk regenerasi skuad di bawah pelatih Ange Postecoglou. Setelah kepergian Harry Kane ke Bayern Munchen tahun lalu, Spurs sedang membangun kembali identitas tim. Melepas Son mungkin terasa menyakitkan, tetapi bisa menjadi langkah strategis untuk membentuk tim yang lebih dinamis dan bertumpu pada pemain muda.
Baca juga analisis mendalam tentang strategi Tottenham pasca-Kane dan Son di The Guardian.
Tujuan Berikutnya Masih Misterius
Hingga artikel ini ditulis, belum ada pengumuman resmi ke mana Son akan melanjutkan kariernya. Spekulasi menyebutkan ia tengah diincar klub-klub top dari Arab Saudi, Major League Soccer (MLS), hingga beberapa klub Liga Champions di Eropa. Apapun pilihannya, Son dipastikan akan membawa nilai tambah besar — baik secara teknis maupun komersial.
Salam Perpisahan yang Emosional
Melalui media sosial, Son mengucapkan terima kasih kepada para penggemar Spurs:
“Tottenham adalah rumah kedua saya, dan para penggemarnya adalah keluarga saya. Saya akan selalu membawa kenangan indah ini ke mana pun saya pergi.”
Penutup
Kepergian Son Heung-min dari Tottenham memang menandai akhir dari sebuah era. Namun, momen ini juga menandai awal dari babak baru yang menjanjikan — bagi Son dan Tottenham. Dalam dunia sepak bola yang terus berubah, memilih waktu yang tepat untuk pergi adalah bentuk kedewasaan. Dan Son, seperti biasanya, tahu kapan harus melangkah.