Dipublikasikan oleh AgusCahyono •

Pertandingan Fulham vs Manchester United di Craven Cottage, Minggu (24/8/2025), berakhir dengan skor imbang 1-1. Namun, skor akhir itu bukan satu-satunya cerita. Laga ini justru menyingkap masalah serius di dalam kubu Setan Merah mulai dari kapten Bruno Fernandes yang kembali jadi sorotan karena sikapnya di lapangan, hingga kiper Altay Bayindir yang terlihat begitu gugup Agen Mustang303.
Babak Pertama: Penalti Bruno Fernandes yang Gagal
Manchester United sebenarnya punya peluang emas untuk membuka keunggulan lebih awal. Pada menit-menit krusial babak pertama, mereka mendapat hadiah penalti. Bruno Fernandes, yang dikenal sebagai algojo andalan, maju sebagai eksekutor.
Namun, alih-alih menjadi penyelamat, Fernandes justru mengirim bola melambung tinggi di atas mistar. Seusai laga, sang kapten mengeluh bahwa dirinya terganggu oleh wasit yang tak sengaja menyentuh tubuhnya sebelum menendang. Ia menambahkan, wasit tidak meminta maaf, dan hal itu membuatnya kecewa.
Sayangnya, alasan tersebut tidak mampu meredam kritik. Banyak pengamat menilai Fernandes kembali menunjukkan sikap “kekanak-kanakan”, mencari alasan eksternal ketimbang mengakui sepenuhnya kesalahannya. Fans MU pun merasa kapten mereka gagal memberi contoh positif di momen penting.
Bayindir: Dari Peluang Emas ke Panik di Sudut
Menariknya, statistik mencatat bahwa satu-satunya peluang besar MU justru berasal dari kiper Altay Bayindir. Tendangan jauhnya memicu situasi berbahaya di lini depan, sebuah ironi mengingat para striker dan gelandang kreatif MU gagal menciptakan peluang serupa sepanjang laga.
Di sisi lain, Bayindir tampak gugup dalam situasi bertahan. Beberapa kali ia terlihat ragu saat harus memutuskan untuk maju menjemput bola atau tetap di garis gawang. Dalam situasi tendangan sudut, kegugupannya semakin terlihat. Fans di media sosial ramai-ramai mengkritik, menyebut Bayindir “tak punya wibawa di kotak penalti” dan bahkan menyamakannya dengan “kiper ketakutan.”
Suara Fans dan Media
Sejumlah fans di X (Twitter) menuliskan komentar pedas:
“We definitely cannot continue with Bayindir, terrible for all Fulham's corners.”
“Bayındır is a clown. He doesn’t command respect.”
Media Inggris juga menyoroti mentalitas Bruno Fernandes. The Guardian menulis bahwa penalti yang melambung itu adalah simbol dari “kurangnya ketenangan di momen besar.”
Reuters menambahkan bahwa Fernandes masih mencoba mencari alasan setelah laga, tapi faktanya kegagalan itu terjadi karena eksekusi buruk, bukan hal lain.
Kesimpulan: MU Masih Jauh dari Stabil
Hasil imbang 1-1 melawan Fulham ini menegaskan bahwa Manchester United masih jauh dari kata stabil. Mereka bukan hanya bermasalah secara teknis, tapi juga secara mental. Seorang kapten yang mudah terbawa emosi dan seorang kiper yang terlihat ketakutan jelas bukan fondasi yang sehat bagi tim yang ingin bersaing di papan atas Premier League.
Jika situasi ini tidak segera dibenahi, maka peluang mereka untuk kembali ke jalur juara akan semakin sulit, meski dukungan fans dan ekspektasi tetap tinggi terhadap Manchester United.