Dipublikasikan oleh Erlangga •

Mustang303 terbaik 2025 — Pada saat pertandingan pembuka Liga Premier antara Liverpool melawan Bournemouth berlangsung di Anfield, Antoine Semenyo—penyerang asal Ghana—mengaku menjadi sasaran pelecehan rasial. Ia melaporkan kejadian tersebut kepada wasit, Anthony Taylor, di sekitar menit ke-28 hingga ke-29 babak pertama. Wasit kemudian menghentikan pertandingan, memanggil para manajer (Arne Slot dan Andoni Iraola) serta kapten tim (Virgil van Dijk dan Adam Smith), sebelum melanjutkan pertandingan setelah diskusi singkat.
Identifikasi dan Penahanan Pelaku
Seorang penonton berusia 47 tahun dari Liverpool segera diidentifikasi dan dikeluarkan dari stadion. Pada Sabtu, 16 Agustus, Merseyside Police mengumumkan bahwa orang tersebut telah ditahan atas dugaan pelanggaran ketertiban umum yang diperberat dengan unsur kebencian rasial (racially-aggravated public order offence). Polisi berencana mengajukan permohonan larangan stadium (football banning order) terhadap pelaku demi mencegah kejadian serupa di masa depan.
Solidaritas yang Menguatkan
Semenyo menyampaikan penghargaan kepada komunitas sepak bola yang mendukungnya. Ia menulis di media sosial:
“Last night at Anfield will stay with me forever – not because of one person's words, but because of how the entire football family stood together.”
Ungkapan ini mencerminkan apresiasi terhadap rekan setimnya, pemain Liverpool dan suporter, serta pihak liga yang bertindak profesional.
Meski menghadapi tekanan di luar lapangan, Semenyo menunjukkan mental baja dengan mencetak dua gol di babak kedua, hampir menyamakan kedudukan sebelum Liverpool akhirnya menang 4–2.
Kecaman dan Komitmen dari Berbagai Pihak
Liverpool FC mengecam keras insiden tersebut dan menegaskan bahwa diskriminasi tidak punya tempat dalam sepak bola maupun masyarakat.
Premier League juga menyatakan dukungan penuh, menyebut bahwa insiden itu sedang diselidiki dan menekankan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan aman.
Virgil van Dijk, kapten Liverpool, menyebut insiden tersebut sebagai "a disgrace" dan menekankan bahwa seluruh klub dan dirinya mendukung Semenyo.
Pelatih Arne Slot memuji kekuatan mental Semenyo dan menyatakan pihaknya akan membantu sepenuhnya untuk mengusut pelaku.
Protokol Anti-Diskriminasi Dijalankan Saat Itu Juga
Saat jeda pertandingan, pesan anti-diskriminasi dibacakan melalui sistem pengeras suara stadion (PA system) sebagai bagian dari protokol resmi Premier League untuk menangani insiden seperti ini.
Insiden ini — sekaligus reaksi cepat dan solidaritas yang ditunjukkan — menjadi pengingat penting bahwa meskipun sepak bola menghadapi tantangan diskriminasi, banyak pihak berkomitmen kuat untuk mengatasi dan menghentikannya.
Kisah Antoine Semenyo ini bukan hanya tentang insiden yang menimpanya, tetapi juga tentang bagaimana sepak bola bisa menjadi wadah solidaritas dan persatuan melawan diskriminasi.
0 Komentar