Akademisi Pro Israel, Mengakui Kurang Hati-Hati dan Minta Maaf !

LINTASWAKTU33Viral di media sosial kritikan terhadap Universitas Indonesia (UI) yang mengundang tokoh pendukung Israel, Peter Berkowitz, yang merupakan Peneliti Senior Tad and Dianne Taube di Hoover Institution, Universitas Stanford. Kabar mengenai diundangnya Peter Berkowitz sebagai pembicara pada orientasi program Pascasarjana UI 2025 menjadi perbincangan hangat di media sosial. 

Dalam salah satu akun X yang dilihat, Peter disebut sebagai zionis dan pembela Israel. Peter merupakan keturunan Yahudi yang acap kali menyatakan dukungan terhadap Israel. Dukungan tersebut ia sampaikan melalui buku maupun artikel, salah satunya dalam buku berjudul Israel and The Struggle Over the International Laws of War yang diterbitkan pada 2012.

Menanggapi hal itu, Direktur Humas UI, Arie Afriansyah, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah aktif melayangkan kritik kepada UI. Ia menilai kritik tersebut merupakan wujud dari kebebasan berekspresi.

"Universitas Indonesia (UI) menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kritik dan masukan idn33 deposit pulsa sebagai bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat yang bersifat konstruktif," kata Arie dalam keterangan yang diterima pada Minggu (24/8/2025).

Arie menegaskan, UI selalu berkomitmen mendukung perjuangan rakyat Palestina agar bisa bebas dari penjajahan Israel, sebagaimana termaktub dalam UUD 1945. Dukungan tersebut pernah disampaikan langsung oleh Rektor UI, Heri Hermansyah, saat menerima kunjungan Duta Besar Palestina pada 17 Januari lalu.

"Kasus ini menjadi sebuah pembelajaran sekaligus bentuk perhatian positif untuk UI agar lebih selektif dan sensitif dalam mempertimbangkan berbagai aspek saat mengundang akademisi internasional pada masa yang akan datang," ujarnya.

Arie juga menambahkan, kehadiran Peter dalam kegiatan tersebut bertujuan untuk menambah ilmu di bidang sains, sosial humaniora, teknologi, teknik, dan matematika bagi mahasiswa pascasarjana, dengan menghadirkan profesor dari universitas terkemuka. Peter dinilai paling mumpuni untuk menyampaikan orasi ilmiah terkait bidang tersebut.

"Tidak ada maksud lain dalam memberikan kesempatan kepada kedua tokoh tersebut berorasi selain untuk kepentingan akademik," kata dia.

Terkait latar belakang Peter, UI mengakui kesalahan dan ketidakhati-hatian, serta menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Peristiwa serupa diharapkan tidak terulang kembali di masa mendatang.

"Dengan segala kerendahan hati, UI mengakui kurang hati-hati, dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan," jelasnya.

Terbit : 25 Agustus 2025
Waktu Baca : 3 menit
Penulis : @XzeV

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama