LINTASWAKTU33-Delapan tersangka anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua telah ditangkap oleh Satgas Perdamaian Cartenz Indonesia terkait dengan serangan mematikan terhadap warga sipil awal tahun ini.
Serangan 21 Maret, yang terjadi di wilayah Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Dataran Tinggi, menargetkan guru dan petugas kesehatan, menewaskan satu guru dan melukai enam lainnya.
Penangkapan terjadi di Dekai, juga di Kabupaten Yahukimo, pada hari Jumat, menurut Brigjen Faizal Rahmadani, Kepala Operasi Satgas Cartenz. Ia mengatakan para tersangka sekarang sedang menjalani pemeriksaan intensif.
Rahmadani mengatakan delapan tersangka diyakini sebagai anggota Batalyon “Eden Sawi Yali”, yang dipimpin oleh Ohion Helembo, juga dikenal sebagai Bapa Simpan. Batalyon tersebut dilaporkan berafiliasi dengan jaringan pemberontak yang lebih besar yang dipimpin oleh Elkius Kobak.
Tiga tersangka, yang diidentifikasi dengan inisial AP, DH, dan NS, telah secara resmi ditetapkan dalam kasus ini. Lima sisanya masih dalam penyelidikan.
"Satgas Perdamaian Cartenz akan terus mengambil tindakan tegas dan memastikan para pelaku diadili," ujar Rahmadani.
Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok separatis bersenjata di Papua telah meningkatkan taktik tabrak lari terhadap pasukan keamanan dan melakukan serangan kekerasan terhadap warga sipil untuk menimbulkan rasa takut di antara masyarakat setempat.
Sasaran mereka antara lain pekerja konstruksi, guru, pengemudi ojek, pedagang, dan bahkan pesawat sipil.
Dalam satu kasus yang mendapat sorotan publik, pilot Selandia Baru Phillip Mark Mehrtens disandera oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya setelah mendaratkan pesawat Susi Air-nya di Kabupaten Nduga, Papua, pada 7 Februari 2023. Ia disandera selama lebih dari setahun sebelum dibebaskan pada September 2024.
terbit : 12 july waktu baca : 3 menit penulis : @DIANA
0 Komentar