Jakarta — Di tengah kerentanan dunia aset kripto terhadap serangan siber, sebuah inovasi baru muncul membawa angin segar bagi para pelaku industri. Token IKA resmi diluncurkan pada 29 Juli 2025 dan digadang-gadang menjadi solusi masa depan dalam menghubungkan berbagai blockchain tanpa risiko keamanan.
Apa Itu IKA? Solusi Interoperabilitas Tanpa Jembatan
IKA (Inter-Chain Key Agreement) adalah teknologi yang memungkinkan berbagai blockchain besar seperti Bitcoin, Ethereum, hingga Solana saling berinteraksi tanpa perlu perantara “bridge” yang selama ini dikenal rawan peretasan. IKA memanfaatkan metode Multi-Party Computation (MPC) dan 2-Party Computation (2PC) untuk menciptakan tanda tangan digital lintas blockchain secara aman tanpa memindahkan aset secara fisik.
Selama ini, peretasan pada sistem bridge telah menelan kerugian jutaan dolar. Kehadiran IKA membawa pendekatan trustless (tanpa jembatan perantara) yang meminimalkan risiko tersebut.
IKA: Masa Depan Infrastruktur Kripto
Irham, perwakilan dari Komunitas IKA Indonesia, mengungkapkan bahwa IKA bukan sekadar token baru, melainkan fondasi masa depan dunia kripto.
“Teknologi canggih dan pendekatan zero-trust menjadikan IKA bukan hanya lebih aman, tapi juga lebih efisien untuk masa depan keuangan digital,” ujar Irham dalam pernyataannya, Senin (28/7/2025).
IKA menjadi jawaban bagi investor yang selama ini mengkhawatirkan ancaman keamanan saat memindahkan aset antar blockchain. Dengan sistem desentralisasi penuh, IKA memastikan transaksi tetap cepat, aman, dan terverifikasi tanpa perantara yang berisiko.
Terintegrasi dengan Blockchain SUI, Transaksi Makin Kencang
Kelebihan lain yang menonjol dari IKA adalah integrasinya dengan ekosistem blockchain SUI, yang dikenal dengan efisiensi biaya dan kecepatan tinggi. Hal ini memungkinkan pengembang dan pengguna SUI untuk mengakses ekosistem blockchain besar seperti Bitcoin dan Ethereum dengan proses lintas chain yang lebih lancar dan aman.
Integrasi ini diharapkan akan mendorong lebih banyak aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang dapat beroperasi tanpa hambatan dan risiko besar.
Data Bicara: Kerugian Bridge Mencapai $2 Miliar
Menurut laporan dari DeFi Safety, sepanjang tahun 2024, kerugian akibat peretasan bridge mencapai lebih dari $2 miliar. Angka ini menjadi alarm keras bagi dunia kripto, mempertegas pentingnya solusi baru seperti IKA yang menawarkan keamanan di level fundamental.
Dengan potensi teknologi yang dibawanya, IKA diyakini akan menjadi pusat perhatian para developer, investor, dan komunitas blockchain global di tahun-tahun mendatang. Pelajari lebih dalam teknologi lintas blockchain IKA di sini.
#KriptoIndonesia #IKARevolution #BlockchainSecurity #DeFiFuture
%20(4).png)
0 Komentar