LINTASWAKTU33
Dalam keputusan paling kontroversial dalam sejarah sepak bola modern, FIFA resmi mencabut status gelar juara dunia antar-klub dari Manchester United, Liverpool, dan Manchester City. Ketiga raksasa Premier League tersebut, bersama klub-klub top lain seperti Real Madrid, Bayern Munich, dan Barcelona, tidak lagi diakui sebagai juara dunia klub resmi setelah FIFA merevisi kebijakan terkait turnamen FIFA Club World Cup.
Keputusan ini diumumkan pada pertengahan Juli 2025, bersamaan dengan berakhirnya edisi perdana FIFA Club World Cup format baru yang melibatkan 32 tim dari berbagai benua. Langkah ini memicu perdebatan global, membelah opini antara yang menganggapnya sebagai modernisasi sepak bola dan yang melihatnya sebagai penghapusan sejarah.
FIFA Ubah Sejarah Gelar Lama Diklasifikasikan Ulang
Presiden FIFA Gianni Infantino mengumumkan bahwa trofi FIFA Club World Cup yang digelar sejak tahun 2000 hingga 2023 kini hanya dikategorikan sebagai FIFA Intercontinental Championships. Artinya, pemenang dari format lama tak lagi berhak menyandang status “juara dunia antar-klub” secara resmi.
“Perubahan ini kami lakukan untuk memperjelas sejarah sepak bola dunia, dan memberikan nilai eksklusif pada turnamen baru yang kini menjadi satu-satunya jalur resmi untuk menentukan klub terbaik dunia,” tegas Infantino dalam konferensi pers di Zurich.
Dengan demikian, Manchester United (juara 2008), Liverpool (juara 2019), dan Manchester City (juara 2023), yang sebelumnya menyandang status juara dunia klub resmi, kini kehilangan hak atas status tersebut.
Format Baru 32 Klub, Kompetisi Mirip Piala Dunia
Turnamen Club World Cup baru yang berlangsung di Amerika Serikat pada musim panas 2025 menghadirkan 32 klub peserta dari berbagai konfederasi, dengan format mirip Piala Dunia antar-negara. Chelsea menjadi klub pertama yang dinobatkan sebagai juara dunia resmi dalam format baru ini setelah mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) di partai final dengan skor 3–0.
Chelsea pun dianugerahi World Champions Badge eksklusif oleh FIFA, yang akan mereka kenakan di jersey hingga musim 2029. Ini menjadi simbolisasi generasi baru dalam kompetisi antarklub dunia.
Alasan FIFA Kejelasan Status dan Komersialisasi
FIFA membela keputusan mereka dengan alasan utama:
-
Menyatukan jalur resmi penentuan klub terbaik dunia dalam satu kompetisi tunggal dengan sistem global.
-
Menarik pasar yang lebih besar melalui turnamen dengan lebih banyak peserta.
-
Memperjelas sejarah sepak bola dunia di mana gelar juara dunia benar-benar bermakna global, bukan hanya simbolis.
FIFA mengklaim turnamen edisi 2025 menghasilkan pemasukan lebih dari US$2,1 miliar, dengan rata-rata pendapatan per pertandingan mencapai US$33 juta, menjadi salah satu turnamen klub termahal sepanjang sejarah.
0 Komentar