LINTASWAKTU33
Zurich – Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menyatakan akan mengambil langkah antisipatif terhadap ancaman cuaca ekstrem selama gelaran Piala Dunia 2026 dengan memastikan penggunaan stadion beratap di sejumlah lokasi pertandingan. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya FIFA untuk menjamin keselamatan pemain, ofisial, dan penonton selama turnamen berlangsung.
Piala Dunia 2026, yang akan diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, diperkirakan akan menghadapi tantangan iklim yang signifikan. Beberapa kota tuan rumah di wilayah selatan Amerika Utara diprediksi mengalami suhu tinggi yang ekstrem selama musim panas. Oleh karena itu, stadion-stadion dengan atap tertutup atau sistem penyejuk udara canggih akan menjadi pilihan utama dalam jadwal pertandingan.
Langkah Preventif Menghadapi Perubahan Iklim
Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya tidak akan mengabaikan ancaman perubahan iklim. “Kami berkomitmen memberikan pengalaman terbaik dan teraman bagi semua pihak. Penggunaan stadion beratap dengan sistem iklim terkendali adalah langkah logis untuk menghindari risiko yang ditimbulkan oleh panas ekstrem atau badai mendadak,” ujarnya dalam konferensi pers di Zurich.
FIFA juga bekerja sama dengan otoritas meteorologi dan ilmuwan iklim untuk memantau kondisi cuaca secara real-time selama turnamen berlangsung. Penerapan teknologi prediksi cuaca canggih diharapkan dapat membantu panitia membuat keputusan cepat terkait jadwal dan lokasi pertandingan jika diperlukan.
Dukungan dari Tuan Rumah dan Tim Peserta
Tiga negara tuan rumah menyambut baik keputusan ini. Beberapa stadion besar seperti AT&T Stadium di Texas, Mercedes-Benz Stadium di Atlanta, dan BC Place di Vancouver telah dipastikan akan digunakan karena memiliki atap tertutup dan sistem pendingin udara yang memadai.
Sejumlah pelatih tim nasional juga mengapresiasi langkah FIFA ini. Pelatih timnas Jerman menyatakan, “Kondisi cuaca ekstrem sangat mempengaruhi performa dan keselamatan pemain. Stadion beratap memberi kepastian bahwa pertandingan tetap berlangsung dengan kualitas terbaik.”
Menuju Piala Dunia Ramah Iklim
Selain penggunaan stadion beratap, FIFA juga memperkenalkan inisiatif berkelanjutan lainnya untuk Piala Dunia 2026, termasuk pengurangan jejak karbon, transportasi ramah lingkungan, dan manajemen limbah stadion. Semua langkah ini menunjukkan keseriusan FIFA dalam menjadikan sepak bola global sebagai bagian dari solusi menghadapi krisis iklim.
Dengan keputusan ini, FIFA berharap Piala Dunia 2026 tidak hanya menjadi pesta olahraga terbesar di dunia, tetapi juga simbol adaptasi dan inovasi menghadapi tantangan iklim global.
0 Komentar