Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

"Luka Sejarah yang Tak Terlupakan: 'Believe' Hadirkan Perang Timor Timur dengan Realisme yang Mencekam"






 
LINTASWAKTU33Believe: Takdir, Mimpi, Keberanian bukan sekadar film perang biasa. Di balik dentuman senjata dan adegan laga yang memukau, tersimpan kisah manusiawi yang menusuk hati—tentang luka masa kecil, mimpi yang diperjuangkan, dan keberanian untuk bangkit dari keterpurukan.

Disutradarai oleh duo Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana, film ini menghadirkan pertempuran yang nyaris realistis berkat riset mendalam dan perhatian pada detail. Namun, seperti diungkapkan produser Celerina Judisari, kekuatan Believe justru terletak pada emosi yang dibawanya:

"Kami tak hanya ingin penonton melihat perang, tapi merasakannya—mulai dari gemuruh pertempuran hingga tetesan air mata para keluarga yang ditinggalkan."

Dari Luka Masa Kecil Menuju Medan Laga

Mengadaptasi kisah nyata dari biografi Believe – Faith, Dream, and Courage, film ini menjadi debut ambisius rumah produksi Bahagia Tanpa Drama. Latar ceritanya membentang dari Operasi Seroja (1975) hingga konflik Timor Timur di tahun 1995–1999, dengan Ajil Ditto memerankan Agus, sosok pemuda yang tumbuh dalam bayang-bayang ayahnya, Sersan Kepala Dedi (Wafda Saifan).

Karakter Agus adalah jiwa-jiwa yang terluka: seorang anak yang ditinggal ibu, remaja pemberang yang kerap berkelahi, dan akhirnya prajurit yang berusaha menebus masa lalu. Ketika sang ayah meninggal, Agus justru menemukan sisi heroik ayahnya yang tak pernah ia kenal—sebuah ironi yang menjadi awal perjalanannya masuk ke dunia militer.

Konflik Batin yang Menghantui

Di sinilah Believe unggul. Film ini tak hanya mengandalkan adegan tembak-menembak, tapi juga kedalaman psikologis tokohnya. Adegan-adegan intim antara Agus dan Evi (Adinda Thomas), serta dinamikanya dengan mertua (Maudy Koesnaedi), menyuguhkan emotional weight yang jarang ditemui di film laga Indonesia.

Puncak ketegangan muncul ketika Agus berhadapan dengan Miro (Marthino Lio), mantan musuh ayahnya yang kini menjadi pemimpin separatis. Pertemuan itu bukan sekadar duel fisik, melainkan konflik generasi dan dendam yang tak terselesaikan.

Pesan Universal di Balik Kisah Personal

Believe pada akhirnya adalah film tentang kegigihan. Seperti kata Judisari, "Ini cerita untuk siapa pun yang pernah diremehkan, tapi memilih untuk bangkit." Pesannya jelas: keberanian bukan berarti tanpa takut, melainkan terus melangkah meski ketakutan itu ada.

Dengan pemeran pendukung seperti Marthino Lio, M. Iqbal Sulaiman, dan aktor cilik Muhammad Faqih Alaydrus, film ini layak dinantikan bukan hanya oleh pencinta genre perang, tapi juga mereka yang menyukai drama keluarga dan kisah transformasi diri.

Believe: Takdir, Mimpi, Keberanian tayang di bioskop mulai [tanggal rilis]. Siap-siap terbawa dalam pusaran emosi yang tak mudah dilupakan.



Terbit : 05 JUNI 2025
Waktu baca : 3Min
Penulis : @DIANA


Posting Komentar

0 Komentar