Terbit : 25 MAY 2025
Waktu baca : 3Min
Penulis : @Lukas
LintasWaktu33 - Jakarta – Presenter dan desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini membagikan momen haru bersama sang ibunda menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Kisah ini ia sampaikan dalam tayangan Pagi Pagi Ambyar, mengungkap betapa istimewanya hubungannya dengan sang ibu.
Dalam sebuah acara baru-baru ini, Ivan Gunawan berbagi kisah mengharukan tentang momen saat ia memutuskan untuk menunaikan ibadah haji. Dengan mata berkaca-kaca, Ivan mengungkapkan bahwa orang pertama yang ia beri kabar adalah sang mama.
"Waktu itu, mama yang pertama aku beri tahu. Reaksinya bikin aku terharu banget, bahkan mama sampai bilang sesuatu yang sangat manis," kenang Ivan dengan senyum penuh kebahagiaan.
Ia tidak merinci apa yang diucapkan sang mama saat itu, namun dari ekspresinya, jelas terlihat betapa dalam ikatan emosional antara Ivan dan ibunya. Momen tersebut menjadi kenangan indah baginya sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Ivan juga menyampaikan rasa syukurnya karena bisa mewujudkan impian banyak orang, termasuk keluarganya, untuk menunaikan ibadah haji. "Ini anugerah yang nggak bisa diungkapin dengan kata-kata. Aku bersyukur banget bisa berangkat bersama mama dan keluarga," tambahnya.
Kisah Ivan ini mengingatkan kita betapa pentingnya keluarga dalam setiap langkah hidup, terutama dalam momen-momen berharga seperti menunaikan ibadah haji. Bagaimana dengan pengalamanmu? Siapa orang pertama yang akan kamu beri kabar jika suatu hari berkesempatan pergi haji?
Ivan menceritakan momen mengharukan saat ibunya memberinya sejumlah uang sebelum berangkat ke Tanah Suci. Dengan suara bergetar, ia mengulang perkataan sang ibu, "Aku punya uang tapi nggak banyak, aku kasih kamu ya, terserah mau kamu pakai buat selamatan haji atau dipakai di sana."
Meski jumlahnya tidak seberapa, Ivan sangat menghargai pemberian itu. Ia bertekad membawa uang tersebut sebagai bekal selama menjalankan ibadah haji. "Ini rezeki dari ibu, saya ingin memanfaatkannya sebaik mungkin," ujarnya penuh syukur.
Ini akan menjadi pengalaman pertama Ivan menunaikan haji. Ia mengaku belum pernah pergi ke Tanah Suci sebelumnya, sehingga perjalanan ini sangat berarti baginya. "Saya ingin mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik secara fisik maupun spiritual," tambahnya.
Doa dan restu orang tua, terutama seorang ibu, menjadi bekal berharga bagi setiap jemaah haji. Kisah Ivan ini mengingatkan kita bahwa nilai sebuah pemberian bukan terletak pada jumlahnya, melainkan pada ketulusan dan kasih sayang di baliknya.
Semoga perjalanan ibadah Ivan lancar dan menjadi haji yang mabrur. Amin.
Bagi banyak orang, menunaikan ibadah haji adalah impian seumur hidup. Namun, bagi Ivan, perjalanan spiritual ini tidak hanya tentang memenuhi panggilan agama, tetapi juga tentang mempersiapkan diri dengan baik—terutama karena ini adalah pengalaman pertamanya.
Belajar dari Nol: Memahami Alur Ibadah Haji
Ivan mengakui bahwa ia masih perlu mempelajari alur perjalanan haji secara mendalam. "Pertama, karena aku belum punya pengalaman berhaji, aku belum tahu flow-nya seperti apa," ujarnya. Seperti jamaah lainnya, ia menyadari pentingnya memahami setiap tahapan ibadah, mulai dari proses keberangkatan, pelaksanaan rukun haji, hingga kepulangan ke Tanah Air.
Persiapan mental dan fisik menjadi kunci utama. Ivan berencana untuk banyak bertanya kepada mereka yang sudah berpengalaman, membaca panduan haji, dan mengikuti bimbingan manasik agar tidak kebingungan saat sudah berada di Tanah Suci.
Keterbatasan Mobilitas Sang Ibu: Ujian Kesabaran
Selain mempersiapkan diri sendiri, Ivan juga harus mempertimbangkan kondisi ibunya yang memiliki keterbatasan dalam mobilitas. Hal ini membuat sang bunda belum bisa menunaikan ibadah haji bersamanya saat ini.
"Mama kan jalannya juga nggak seperti yang lain, ada hambatannya. Nanti saat aku sudah tahu kondisinya seperti apa, ya insyaallah," tuturnya. Ivan berharap, setelah memahami situasi di Arab Saudi nanti, ia bisa membantu ibunya menjalankan ibadah haji dengan lebih nyaman di kesempatan mendatang.
Harapan di Balik Persiapan
Meski menghadapi tantangan, Ivan tetap bersemangat. Baginya, haji bukan sekadar kewajiban, tetapi juga kesempatan untuk tumbuh secara spiritual. Ia bertekad untuk menjalani setiap proses dengan sabar dan tawakal, sambil terus berdoa agar kelak bisa mengajak ibunya bersama-sama ke Baitullah.
Dengan niat yang kuat dan persiapan matang, Ivan yakin bahwa perjalanan hajinya akan menjadi pengalaman berharga yang penuh makna. "Ini proses belajar. Aku percaya, Allah akan memudahkan setiap langkah hamba-Nya yang ikhlas," pungkasnya penuh keyakinan.
0 Komentar