Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

kritik mah boleh, yang ga boleh tuh pulang dengan selamat setelah mengkritik

 

Ave Neohistorian!

Pada akhir Februari 1957, pemimpin Tiongkok Mao Zedong mengumumkan sebuah kebijakan dalam pidatonya di Kongres Nasional Partai Komunis.Kebijakan ini, yang merupakan bagian dari 12 poin utama, secara mengejutkan memberikan izin kepada rakyat untuk menyampaikan kritik terhadap pemerintah.

Mao bahkan menjamin bahwa mereka yang memberikan kritik tidak akan dikenai sanksi. Tujuan resmi dari program ini adalah untuk meredakan ketegangan antara kelas borjuis dan proletar.Meyakini adanya keterbukaan baru dari pemerintah, masyarakat, dimulai oleh mahasiswa Universitas Beijing pada 19 Mei, mulai secara aktif menyuarakan kritik.

Mereka menempelkan poster-poster berisi kritikan di sebuah dinding yang kemudian dikenal sebagai "Dinding Demokrasi". Gerakan ini dengan cepat menyebar ke berbagai wilayah dan lapisan masyarakat Tiongkok.Namun, intensitas dan ketajaman kritik meningkat pesat. Beberapa kritikan bahkan menyerang pribadi Mao Zedong dan Partai Komunis secara langsung. Salah satu tulisan kritik yang paling menonjol adalah "Gulma Beracun" oleh Tan Tianrong.Secara drastis, sikap Mao berubah. Pada 7 Juni, ia menuduh bahwa kebebasan berpendapat telah disalahgunakan oleh kelompok anti-revolusi dan reaksioner untuk menyerang Partai.

Ia memerintahkan agar para pengkritik ini diberantas. Akibatnya, terjadi perburuan besar-besaran terhadap para pengkritik.Mereka ditangkap, diadili, dan dihukum berat, mulai dari pengasingan, kerja paksa, penyiksaan, hingga hukuman mati. Tan Tianrong sendiri dikirim ke kamp kerja paksa selama lebih dari satu dekade (1958-1969).Pemberantasan ini memakan korban jiwa yang signifikan. Diperkirakan sekitar 500.000 orang menjadi target tuduhan sebagai anti-revolusioner pada tahun 1957.

Peristiwa tragis ini kemudian dikenang sebagai "Kampanye Seratus Bunga Mekar". Setelah kampanye ini berakhir, ketakutan untuk mengkritik Partai Komunis Tiongkok semakin mendalam di kalangan masyarakat.

Posting Komentar

0 Komentar